by Redaksi - Espos.id Solopos - Jumat, 4 Desember 2009 - 23:59 WIB
Sragen (Espos)--Sengketa tanah antara warga Sambirejo dan Manajemen PT Perkebunan Nasional (PTPN) IX memanas, menyusul beredarnya rencana adanya aksi sepihak untuk penanaman pohon karet di petak Sambi.
Sebanyak 200 warga Desa Sambi Kecamatan Sambirejo menyatakan siaga satu untuk menghadapi rencana aksi sepihak yang bakal digelar Senin (7/12) mendatang.
Warga setempat sudah menyiapkan senjata untuk melakukan aksi, yakni berupa bambu runcing sekitar 300-an buah. Untuk antisipasi terjadikan bentrokan warga, Muspika Sambirejo memberikan jaminan bahwa tidak ada aksi sepihak yang dilakukan PTPN IX dan warga Sambirejo diminta tenang dan menjaga kondusivitas.
Koordinator Forum Peduli Kebenaran dan Keadilan Sambirejo (FPKKS) Sunarji kepada Esposin, Jumat (4/12), mengungkapkan, sebanyak 300-an buah bambu runcing sudah disiapkan warga di Desa Sambi.
Menurut dia, selain persiapan perlengkapan, pihaknya juga sudah memberikan pembekalan mental kepada warga Desa Sambi, berupa penggemblengan mental untuk menghadapi rencana aksi sepihak dari PTPN IX.
Lebih lanjut dikatakan dia, semula ada informasi bahwa Muspika bakal lepas tangan mengenai persoalan ini. Namun belakangan, kata dia, Muspika Sambirejo sudah mendatangi warga Desa Sambi dan menyampaikan adanya jaminan tidak ada aksi sepihak dari PTPN IX.
Sementara itu, Ketua Forum Masyarakat (Formas) Sragen, Andang Basuki menyatakan, Formas akan melakukan rapat terkait dengan sengketa tanah Sambirejo dan menyikapi tindaklanjut DPRD yang hingga sekarang belum jelas untuk menyelesaikan persoalan tanah di Sambirejo.
trh