Langganan

Punya Lembah Mirip Kaldera, Keindahan Gunung Blego di Wonogiri Bikin Takjub - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Muhammad Diky Praditia  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 28 Juli 2024 - 16:51 WIB

ESPOS.ID - Gunung Blego dengan lembah yang menyerupai kaldera di puncaknya di Desa Nguneng, Puhpelem, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (27/7/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Esposin, WONOGIRI -- Ada banyak cara menikmati keindahan alam Kabupaten Wonogiri. Salah satunya dari Gunung Blego di Desa Nguneng, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri.

Memiliki ketinggian hampir 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Blego menawarkan pemandangan Gunung Lawu, Gunung Wilis, dan gugusan bukit-bukti nan indah di Kabupaten Wonogiri hingga Kabupaten Magetan.

Advertisement

Dari puncak Gunung Blego itu pula, tampak hamparan wilayah pertanian dan permukiman di lereng-lereng gunung. Kala siang hari, mega-mega tampak memayungi sekeliling pegunungan, menyajikan pemandangan yang menakjubkan.

Di puncak Gunung Blego, ada lembah besar seperti kaldera atau kawah gunung berapi. Dengan topografi seperti itu, sejumlah warga sekitar menduga gunung itu merupakan gunung berapi purba. Namun, belum ada penelitian yang mendukung dugaan tersebut.

Advertisement

Di puncak Gunung Blego, ada lembah besar seperti kaldera atau kawah gunung berapi. Dengan topografi seperti itu, sejumlah warga sekitar menduga gunung itu merupakan gunung berapi purba. Namun, belum ada penelitian yang mendukung dugaan tersebut.

Lembah itu menjadi lahan pertanian bagi warga. Sebagian ditanami padi, ada pula tanaman hortikultura atau sayur-sayuran. Gunung ini sekaligus menjadi batas antara Kabupaten Wonogiri dengan Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Sayangnya untuk mencapai puncak gunung itu, perlu tenaga ekstra. Meski bisa dijangkau menggunakan sepeda motor, jalan yang dilalui cukup sulit. Dari permukimam Desa Nguneng, Puhpelem, Wonogiri, perlu waktu sekitar 15 menit untuk sampai di Gunung Blego.

Advertisement

Gunung ini belum resmi dikelola menjadi objek wisata sehingga pengunjung bisa bebas masuk tanpa harus membayar. Begitu pula tidak ada tiket parkir untuk kendaraan. Di puncak Gunung Blego, ada lokasi yang bisa menjadi spot berkemah.

Warga Desa Nguneng, Fahmi, mengatakan belum banyak orang yang mengunjugi Gunung Blego. Hanya bulan-bulan tertentu gunung itu dikunjungi orang untuk camping. Biasanya saat musim libur sekolah atau momen Agustusan.

“Biasanya anak-anak sekolah atau suatu komunitas yang suka ke sana,” kata Fahmi saat berbincang dengan Esposin di Desa Nguneng, Minggu (28/7/2024)

Advertisement

Warga Desa Nguneng lainnya, Mulyono, menyampaikan banyak warga yang menganggap Gunung Blego sebagai gunung berapi purba karena ada kawah atau lembah di tengah gunung. Tetapi hal itu hanya sebatas omongan warga.

“Belum ada yang menulis [meneliti] itu. Ya cuma katanya-katanya, belum ada bukti. Hanya, kalau dilihat memang kayak kawah begitu,” ujar dia.

Gunung Blego berjarak sekitar 60 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Wonogiri. Gunung ini menyajikan pemandangan Kabupaten Wonogiri yang lain dari biasanya.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Esposin, sejumlah desa di Kabupaten Magetan tengah berusaha mengembangkan kawasan wisata di Gunung Blego itu. Bahkan beberapa kali menjadi spot paralayang atau ganthole.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif