by Irawan Sapto Adi Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 26 Januari 2015 - 04:40 WIB
Prostitusi Gunung Kemukus Sragen masih ada, kendati beberapa waktu lalu Pemkab mengatakan prostitusi di Kemukus ditutup.
Esposin, SRAGEN -- Polsek Sumberlawang kembali melaksanakan giat operasi penyakit masyarakat (pekat) di objek wisata religi Gunung Kemuskus, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Sabtu (24/1/2015) malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin, sejumlah lima perempuan pekerja seks komersial (PSK) berhasil terjaring razia selama operasi pekat yang dimpimpin langsung oleh Kapolsek Sumberlawang, AKP Sugiyarto.
Sebagian besar PSK terjaring razia saat mangkal di sejumlah warung milik warga yang berada di sekitar objek wisata Gunung Kemukus.
“Gunung Kemukus yang seharusnya hanya sebagai tempat wisata religi ternyata masih disalahgunakan. Meski berbagai tempat hiburan sudah ditutup, kami masih menemukan lima PSK sedang mangkal saat melakukan operasi. Mereka berada di emperan warung,” kata AKP Sugiyarto saat dimintai informasi Esposin, Minggu (25/1/2015).
Lima perempuan PSK yang terjaring operasi Polsek Sumberlawang itu yakni, Jm, 45, warga Dukuh Kedungori, Desa Kedungdowo, Kecamatan Andong, Boyolali; Jk, 30, warga Dukuh Juniran, Desa Jambangan, Kecamatan Mondokan, Sragen; Rs, 40, warga Dukuh Gumuk, Desa Regunung, Kecamatan Tengaran, Semarang; Br, 45, warga Dukuh Bringin, Desa Banyudono, Kecamatan Batealit, Jepara,; Sf45, warga Dukuh/Desa Sidomulyo, Kecamatan Depet, Demak.
“Kanit Intel Polsek Sambirejo, Aiptu Wartono, mengendus masih adanya aktivitas di luar kegiatan wisata religi [prostitusi] di Gunung Kemukus. Informasi itu menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah bertindak. Benar saja, lima PSK yang masih beropresi di langsung kami bawa ke Mapolsek Sumberlawang untuk dimintai keterangan,” ujar dia.
Sugiyarto menyampaikan setelah melakukan pendataan dan pemeriksaan, petugas Polsek Sumberlawang lantas memberikan pembinaan kepada lima PSK yang sebagaia besar dari luar Sragen itu.
Mereka diminta untuk jera atau tidak mengulangi perbuatan mereka tersebut. Menurut Sugiyarto, giat operasi pekat di Gunung Kemukus akan terus dilakukan, terutama pada hari-hari tertentu, seperti malam Minggu, malam Jumat Pon, dan malam Jumat Kliwon.
“Kegiatan operasi pekat bertujuan memelihara Kamtibmas [kemanan dan ketertiban masyarakat] agar Gunung Kemukus tetap kondusif. Operasi pekat harus terus dilakukan, seperti yang diamanatkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, sebelumnya. Operasi sebagai upaya penceganan agar [aktivitas prostitusi] tidak semakin meluas,” terang Sugiyarto.
Sugiyarto menambahkan selanjutnya Polsek Sumberlawang juga akan mengambil tindakan tegas kepada pemilik warung atau rumah di sekitar Gunung Kemukus yang kedapatan masih mempersilahkan PSK mangkal. Menurut dia, pemberantasan pekat di lingkungan masyarakat perlu kerja sama dari semua pihak.