by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Jumat, 6 Januari 2023 - 08:50 WIB
Esposin, SRAGEN—Tahun 2023 menjadi tahun politik menjelang Pemilu 2024. Semua partai politik (parpol) fokus pada pemenangan Pemilu Anggota Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).
Para parpol yang duduk di DPRD Sragen pun sudah memasang target perolehan kursi dan siap bertarung di Pemilu 2024.
Namun, problem adanya gugatan judicial review (JR) atau uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan pasal-pasal pada UU No. 7/2017 tentang Pemilu menjadikan parpol waswas.
Pro dan kontra tentang sistem proposional tertutup dan sistem proporsional terbuka dalam Pileg 2024 membuat para calon anggota legislatif (caleg) berpikir ulang untuk maju.
Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Sragen, Basuki, saat dihubungi Esposin, Jumat (6/1/2023), mengungkapkan pengisian bacaleg di PAN masih belum lengkap sesuai kebutuhan sebanyak 50 orang. Jumlah caleg yang dibutuhkan itu sesuai dengan jumlah kursi yang diperebutkan di DPRD Sragen.
“Apalagi dengan adanya wacana pemilu dengan sistem proporsional tertutup itu membuat para bacaleg menjadi berpikir ulang. Kemarin kami sudah ada beberapa bacaleg yang mau gabung dengan PAN karena adanya wacana itu mereka menjadi berpikir ulang. Masih ada lima caleg yang merupakan petarung sungguh-sungguh yang masih menunggu putusan MK itu,” jelas Basuki.
Basuki berani pasang target satu daerah pemilihan (dapil) bisa mendapatkan satu kursi. Dengan situasi dan kondisi sekarang, Basuki harus berpikir realistis sehingga target perolehan kursi pun realistis di angka empat kursi.
Dia menjelaskan empat kursi itu optimistis bisa diraih di Dapil Sragen 1, Sragen 2, Sragen, 3, dan Sragen 6.
“Di Dapil Sragen 3 itu pada pemilu lalu masuk di urutan ke-8 dari tujuh kursi yang diperebutkan dan hanya selisih 400-an suara. Kemudian di Dapil Sragen 6, suara PAN pada pemilu lalu hanya selisih 100-an suara dengan kursi terakhir. Dengan asumsi hasil tahun kemarin, kami optimistis bisa mendapatkan satu kursi,” harap dia.
Basuki mengungkapkan sebenarnya Dapil Sragen 4 dan 5 itu PAN juga potensial tetapi kembali pada jago yang berani menjadi fighter atau petarung nanti ada berapa orang. Rata-rata PAN memiliki satu petarung di setiap dapil.
“Hasil Pemilu 2019, PAN dapat kursi di Dapil Sragen 1 dan Sragen 2 tetapi kehilangan kursi di Dapil Sragen 6. Salah satu faktornya kurang kuatnya saksi di TPS [tempat pemungutan suara] dan PPK [penitia pemilihan kecamatan],” kata dia.
Ketua DPD Partai Nasdem Sragen, Tono, pun berani menargetkan setiap dapil bisa meraih satu kursi pada Pemilu 2024 atau bisa mendapat enam kursi. Jumlah kursi Nasdem di DPRD Sragen saat ini hanya satu kursi yang diisi Tono sendiri.
“Strateginya, kami tetap semangat dalam penjaringan bakal caleg yang potensial meskipun belum terpenuhi kebutuhan saat ini. Dari kebutuhan 50 orang, baru terpenuhi 60%. Kami optimistis bisa,” jelas dia.
Sementara, Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sragen, Rochmad Tejo Kuncoro, menyatakan target kursi di PKS minimal bertahan di enam kursi dan berharap bisa bertambah menjadi tujuh kursi. Dia mengatakan lima kali pemilu seperti itu terus.
“Yang penting setiap dapil sudah ada caleg 1-2 orang yang benar-benar petarung. Untuk target penambahan kursi sudah dipikirkan tim di dapil masing-masing. Penambahan satu kursi itu diharapkan di Dapil Sragen 2. Ini kalau kembali ke sistem proporsional tertutup tambah ramai,” jelas dia.
Target Perolehan Kursi di DPRD Sragen
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) : 25 kursi
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) : 10 kursi
Partai Golkar : 12 kursi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) : 7 kursi
Partai Gerindra : 10 kursi
Partai Demokrat : 10 kursi
Partai Amanat Nasional (PAN) : 4 kursi
Partai Nasdem : 6 kursi
Sumber: Dihimpun dari berbagai sumber. (trh)