“Dengan semakin banyaknya penderita gagal ginjal, kami juga membuka klinik hemodialisa. Rencanya April nanti klinik ini akan kami buka,” ujar Kepala Bagian Pelayanan Sosial dan Kesehatan Masyarakat PMI Solo Christina Rosajani ketika ditemui wartawan di Solo, Sabtu (22/3/2014).
Dia menambahkan alat ini mempunyai arti penting bagi warga, terutama para penderita gagal ginjal. Karena para penderita gagal ginjal dinilai butuh perawatan intensif sampai dua pekan sekali.
Paling tidak kliniknya akan menjadi salah satu alternatif perawatan penderita gagal ginjal di Solo. Karena di Solo dianggap sudah banyak rumah sakit yang memiliki mesin serupa. Sejumlah rumah sakit (RS) yang telah memiliki mesin ini antara lain RS dr Moewardi, Kasih Ibu, Kustadi, dr Oen, Yarsis, PKU Muhammadiyah dan sebagainya.