by Nova Malinda - Espos.id Solopos - Kamis, 30 Maret 2023 - 11:13 WIB
Esposin, SOLO -- Masalah sampah di Kota Solo akan tertangani dengan hadirnya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo.
Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, Bany mengklaim PLTSa akan mampu menghabiskan seluruh sampah di Kota Solo. Bahkan, PLSa Putri Cempo digadang-gadang menjadi predator sampah di Soloraya.
"Ke depan kami juga butuh sampah, karena apa? Karena kami punya predator sampah sekarang, itu [PLTSa] satu hari saja sudah 500 ton," ucap dia saat ditemui Esposin di kantornya, Rabu (29/3/2023).
Kalkulasi kebutuhan sampah PLTSa Putri Cempo mencapai 500 ton setiap harinya, dengan asupan 300 ton sampah baru dan 200 ton sampah lama. Diperkirakan, Kota Solo akan bersih dari sampah hanya dalam kurun lima atau enam tahun.
Kalkulasi kebutuhan sampah PLTSa Putri Cempo mencapai 500 ton setiap harinya, dengan asupan 300 ton sampah baru dan 200 ton sampah lama. Diperkirakan, Kota Solo akan bersih dari sampah hanya dalam kurun lima atau enam tahun.
"Mungkin 2030 sudah habis sampahnya, setelah habis baru kerja sama dengan Subosukawonosraten [Soloraya]," ucap dia.
Kota Solo akan merugi jika target sampah per hari yang disediakan tidak terpenuhi. Oleh karena itu, Kota Solo berencana membangun kerja sama dengan kabupaten-kabupaten di sekitarnya, khususnya Soloraya. Kerja sama tersebut masih dalam tahap pengkajian oleh DLH saat ini.
Sementara DLH Kota Solo saat ini masih menunggu terbitnya Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Bila sudah terpenuhi semua syarat dan ketentuan, PLTSa rencananya aktif sekitar Mei 2023.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Solo, Kristiana Hariyanti kepada Esposin saat di Kelurahan Karangasem Kecamatan Laweyan Kota Solo, dalam acara Peluncuran Aplikasi DilarisiDLH, pada Kamis (16/3/2023).
Menghimpun catatan Esposin, PLTSa Putri Cempo diperkirakan bisa mengolah 160.200 ton sampah per tahun menjadi energi listrik. Bahkan, dari proses pengubahan sampah menjadi energi listrik tersebut bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp57 miliar per tahun.
PLTSa Putri Cempo juga diklaim tidak menghasilkan gas buang atau emisi karena teknologi yang digunakan dalam pembakaran sangat efisien.