by Shoqib Angriawan Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Sabtu, 5 Juli 2014 - 03:42 WIB
Pengecekan dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik dan kelengkapan mobil ambulans. Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit DKK Solo, Wahyu Indiyanto, mengatakan pemeriksaan sengaja dilakukan jauh hari sebelum Pilpres. Sejumlah bagian ambulans yang diperiksa di antaranya body mobil, cat, sasis, ban, kelistrikan, lampu, sirene, peralatan komunikasi, kebersihan, hingga kelengkapan medis di dalam ambulans.
“Pemeriksaan seperti ini sebenarnya rutin digelar sebelum Lebaran. Tetapi karena ini akan Pilpres, maka disiagakan juga. Langkah ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saat Pilpres digelar mengingat Solo merupakan kota yang rawan,” jelas Wahyu kepada wartawan di lokasi, Jumat (4/7/2014).
Dari 21 unit mobil yang dimiliki DKK, sambung dia, yang akan disiagakan sebanyak 19 unit mobil ambulans. Sedangkan dua unit mobil lainnya digunakan sebagai cadangan. “Kami punya 17 unit mobil ambulans yang tersebar di Puskesmas. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya akan stand by selama 24 jam,” imbuh dia.
Wahyu menambahkan satu unit ambulans akan dioperasikan tim medis yang terdiri atas satu dokter, perawat, asisten perawat, dan driver. Nantinya, ambulans dan tim medis bakal disiagakan hingga tujuh hari setelah Lebaran. “Dengan disiagakannya ambulans dan tim medis, kami harap bisa mem-back up apabila konflik sosial terjadi di Solo. Rencananya, ambulans-ambulans itu disiagakan hingga H+7 Lebaran,” kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Solo, FX. Rudyatmo, menjamin proses pencoblosan Pilpres 2014, Rabu pekan depan, akan berjalan aman. Bahkan, pihaknya mengaku tidak membuat peta kawasan rawan konflik yang kemungkinan bisa terjadi di Solo. Saya tidak pernah bicara rawan konflik tetapi bagaimana memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Presiden adalah pilihan rakyat, sehingga siapa pun yang meraih suara terbanyak, harus dihormati,” ujar dia kepada wartawan di Balai Kota Solo, Jumat.