by (ponco Suseno Jibi Solopos) - Espos.id Solopos - Sabtu, 10 Oktober 2015 - 11:00 WIB
Esposin, KLATEN –Para pasangan calon (paslon) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Klaten langsung terlibat saling serang saat debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Klaten, Jumat (9/10/2015) siang.
Debat yang berlangsung selama 90 menit itu juga digunakan masing-masing paslon untuk mengumbar janji dengan membeberkan visi dan misi di hadapan moderator dan tamu undangan.
Dari pantauan espos.id, debat paslon yang dimoderatori Prof. Sudharto P. Hadi, MES, PHd dimulai pukul 14.00 WIB. Debat tersebut mengambil tema Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih demi Terwujudnya Klaten yang Berdikari serta Berbudaya.
Dari pantauan espos.id, debat paslon yang dimoderatori Prof. Sudharto P. Hadi, MES, PHd dimulai pukul 14.00 WIB. Debat tersebut mengambil tema Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih demi Terwujudnya Klaten yang Berdikari serta Berbudaya.
Debat diikuti masing-masing paslon, yakni paslon nomor urut 1, Mustafid Fauzan-Sri Harmanto (Faham); paslon nomor urut 2, One Krisnata-Sunarto (OK-To); paslon nomor urut 3, Sri Hartini-Sri Mulyani (Hati Mulya).
Tak hanya masing-masing paslon yang saling serang di atas panggung. Masing-masing pendukung paslon juga terlibat perang yel-yel di kursi undangan. Para pendukung tersebut dipersilakan membakar semangat jagoannya masing-masing melalui yel-yel menjelang debat dimulai moderator.
Mustafid Fauzan-Sri Harmanto dan One Krisnata-Sunarto sering kali menjawab pertanyaan moderator tanpa membaca teks. Sementara, Sri Hartini-Sri Mulyani sering kali menjawab pertanyaan moderator dengan membaca teks.
Di segmen keempat, masing-masing paslon memiliki kesempatan untuk melontarkan pertanyaan ke paslon lain. Kesempatan ini digunakan para paslon untuk saling serang. Mereka saling menelanjangi satu sama lain visi dan misi yang diusung masing-masing paslon.
Faham menanyakan tentang bagaimana cara menarik investor ke paslon OK-To dan menanyakan bagaimana cara mengatasi birokrasi politik yang sudah menjamur di Klaten kepada paslon Hati Mulya.
OK-To menanyakan cara meningkatkan dan mengelola Pendapatan Asli Daerah (PAD) Klaten ke paslon Faham dan menanyakan peran Sri Hartini sebagai wabup Klaten dalam menentukan anggaran. Sementara, Hati Mulya menanyakan bagaimana cara Faham merealisasikan tujuan mewujudkan ketahanan pangan dengan konsep agropolitan dan menanyakan terkait konsep kota layak anak di Klaten.
Segmen kelima, moderator debat, Prof. Sudharto yang kelahiran Klaten itu, memberikan kesempatan kepada masing-masing paslon untuk memberikan kata-kata penutup atau closing. Di kesempatan ini, Mustafid Fauzan lebih memilih mengajak sukarelawannya untuk tidak percaya pada isu murahan yang berkembang di tengah masyarakat.
“Selama ini, kami diisukan sebagai paslon boneka. Itu fitnah. Isu boneka itu sebagai bentuk kegalauan kompetitor. Di sini, kami mengajak relawan untuk bahu-membahu meraih kemenangan. Ke depan, Klaten harus mampu menganggarkan anggaran dana desa (ADD) senilai Rp200 juta ke desa,” kata Mustafid Fauzan.
Sementara OK-To menggunakan segmen kelima ini dengan melontarkan semangat untuk mengubah Klaten yang lebih baik ke depan.
“Gaung perubahan akan dimulai 9 Desember 2015 nanti. Beri kami pemuda yang pancasilais maka Klaten akan mengguncang dunia,” kata One Krisnata.
Paslon Hati Mulya menutup acara debat dengan harapan mencerdaskan dan menyehatkan masyarakat Klaten ke depan. “Kami telah memberikan bukti, bukan sekadar janji,” kata Sri Hartini.
Ketua KPU Klaten, Siti Farida, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendedikasikan Pilkada 2015 untuk kepentingan masyarakat Klaten yang lebih baik.
“Seluruh penyelenggara Pemilu harus hadir dalam kepemiluan di Klaten. Acara debat paslon ini disiarkan langsung RSPD dan delay TVRI Jogja, Sabtu (10/10/2015) pukul 17.30 WIB-18.30 WIB,” katanya.