by Ponco Suseno Jibi Solopos.com - Espos.id Solopos - Senin, 20 Juli 2015 - 07:45 WIB
Esposin, KLATEN — Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Klaten, Sunarna, tak merestui istrinya menjadi calon bupati (cabup) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015.
Politikus PDIP yang juga Bupati Klaten ini lebih memilih istrinya, Yani Sunarna, tetap berperan sebagai pendamping hidupnya. Hal itu dikatakan Sunarna saat ditemui wartawan seusai Salat Idulfitri di Alun-Alun Klaten, Jumat (17/7/2015) pagi.
Sunarna mengaku tak pernah memiliki niat membujuk istrinya agar menggantikan perannya sebagai orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten pada waktu mendatang. “Bu Narna enggak usah maju. Yang menjadi pemimpin cukup saya saja. Bu Narna cukup menemani saya jalan-jalan,” kata dia.
Sunarna mengatakan DPC PDIP Klaten masih sabar menunggu rekomendasi cabup dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Sesuai jadwal, rekomendasi itu akan turun setelah Lebaran.
“Untuk rekomendasi setelah Lebaran langsung turun. Saya tak bisa bicara banyak soal rekomendasi karena hal itu menjadi kewenangan DPP. Hal terpenting, kami di lapangan siap menerima hasil rekomendasi itu. Tapi, nama istri saya tidak akan muncul di sana [rekomendasi],” kata dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin, nama Yani Sunarna sempat santer diisukan bakal memperoleh rekomendasi dari DPP PDIP untuk bertarung di Pilkada Klaten. Padahal, Yani Sunarna tidak pernah mengikuti rangkaian seleksi yang digelar PDIP.
Isu ini muncul menyusul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang melegalkan politik dinasti beberapa waktu lalu. Bahkan, isu tersebut sudah tersebar luas hingga ke calon lawan politik PDIP.