by Dhima Wahyu Sejati - Espos.id Solopos - Selasa, 20 Agustus 2024 - 20:27 WIB
ESPOS.ID - Kemeriahan acara Pesta Anak Solo 2024 yang digelar di Taman Balekambang Solo, Selasa (20/8/2024) sore. Acara itu memperingati Hari Anak Nasional dan HUT ke-79 RI. (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)
Esposin, SOLO—Puncak acara Pesta Anak Solo 2024 digelar dengan meriah di Taman Balekambang Solo, Selasa (20/8/2024) sore. Dalam acara itu, anak diajak menjadi pelopor dan pelapor (2P) merespons isu kekerasan.
Acara berlangsung meriah lantaran menampilkan berbagai pertunjukan dari siswa TK sampai SMA di Kota Solo. Acara itu dibuat semeriah mungkin agar pesan antikekerasan tersampaikan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Solo, Purwanti mengatakan acara itu mengkampanyekan antikekerasan di sekolah.
Hal itu sesuai dengan tema acara yakni Anak Terlindungi, Indonesia Maju! Dare to Lead and Speak Up! Anak Pelopor dan Pelapor.
Hal itu sesuai dengan tema acara yakni Anak Terlindungi, Indonesia Maju! Dare to Lead and Speak Up! Anak Pelopor dan Pelapor.
Purwanti mengatakan tidak ada toleransi untuk tindakan kekerasan terhadap anak terutama di lingkungan sekolah. Kekerasan terhadap anak di sekolah masih sering berulang dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah perundungan.
Maka perlu bersama-sama untuk menciptakan ruang aman agar anak nyaman belajar di sekolah. Salah satu caranya yakni mengajari anak agar berani speak up atau bersuara jika terjadi kekerasan di lingkungan sekolah.
“Apalagi fenomena kekerasan [terhadap] anak itu fenomena gunung es. Tidak semuanya itu berani melapor dan speak up. Jadi [kekerasan terhadap anak] yang terjadi itu sebetulnya lebih banyak yang tidak terlapor,” kata dia ketika ditemui Esposin di sela-sela acara, Selasa.
Purwanti menjelaskan Pesta Anak Solo diadakan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang biasa diperingati setiap 23 Juli 2024. Dia mengatakan tahun ini gelaran tersebut sengaja diadakan pada Agustus untuk sekaligus memperingati hari kemerdekaan RI.
“Berbeda pada tahun-tahun lalu, tahun ini lebih banyak yang dilibatkan. Jadi ada sekitar 4.000 anak yang terlibat untuk memeriahkan hari anak dari seluruh kelompok umur anak, dari PAUD/TK sampai SMA/SMK,” kata dia.
Dia juga berharap melalui acara tersebut semua anak di Solo bisa menikmati keceriaan dan menampilkan kreatifitas dari masing-masing sekolah. Melalui kegiatan tersebut, pihaknya ingin memberikan ruang seluas-luasnya untuk berkreasi.
Sebab pada kesempatan itu, masing-masing sekolah dari tingkat TK sampai SMA diperbolehkan menampilkan kesenian di panggung.