Langganan

Peringati HAN 2024, Ratusan Siswa SD di Sragen Main Angklung - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 23 Juli 2024 - 15:27 WIB

ESPOS.ID - Ratusan siswa SD dari 26 sekolah se-Kecamatan Sidoharjo, Sragen, belajar bermain angklung saat mengisi MPLS dan peringatan HAN di Lapangan Purwosuman, Sidoharjo, Sragen, Selasa (23/7/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Esposin, SRAGEN—Ratusan siswa sekolah dasar (SD) dari 26 sekolah di Kecamatan Sidoharjo, Sragen, belajar bermain angklung dengan dipandu instruktur angklung dari Yogyakarta saat peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 di Lapangan Purwosuman, Sidoharjo, Sragen, Selasa (23/7/2024). Mereka bisa memainkan angklung dalam waktu hanya lima menit dan bisa memainkan angklung dengan nada lagu.

Ratusan siswa SD tersebut bermain angklung bersama Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati sekaligus untuk mengisi masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Tidak semua siswa SD se-Kecamatan Sidoharjo yang datang ke acara HAN tetapi perwakilan. Rangkaian HAN itu dimulai sejak Senin (22/7/2024) yang diinisiasi Koordinator Wilayah (Korwil) Sidoharjo Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen.

Advertisement

Mereka bermain angklung dengan nada lagu Bagimu Negeri, Tanah Air, dan Perahu Layar. Instruktur hanya memberi aba-aba gerakan tangan yang berbeda ternyata menjadi simbol nada do, re, mi, fa, sol, la, si, do.

Ketua Panitia HAN Korwil Sidoharjo, Sragen, Andri Budiman Sutopo, saat berbincang dengan Esposin, Selasa siang, menyampaikan pada hari pertama ratusan siswa perwakilan 26 SD mengikuti berbagai perlombaan. Perlombaan itu diikuti perwakilan per sekolah 18 orang sehingga total ada 480 siswa. Kemudian pada hari kedua, jelas Andri, diisi dengan kegiatan pentas seni. Semua bertujuan untuk membuat suasana menyenangkan bagi anak-anak.

Advertisement

Ketua Panitia HAN Korwil Sidoharjo, Sragen, Andri Budiman Sutopo, saat berbincang dengan Esposin, Selasa siang, menyampaikan pada hari pertama ratusan siswa perwakilan 26 SD mengikuti berbagai perlombaan. Perlombaan itu diikuti perwakilan per sekolah 18 orang sehingga total ada 480 siswa. Kemudian pada hari kedua, jelas Andri, diisi dengan kegiatan pentas seni. Semua bertujuan untuk membuat suasana menyenangkan bagi anak-anak.

“Lomba-lombanya seperti estafet karet, bakia batok, estafet contong, dan balap karung. Kegiatan ini merupakan kali pertama digelar Korwil Sidoharjo dan kemungkinan kegiatan pertama yang digelar se-Kabupaten Sragen. Dalam HAN ini dikenalkan tentang adab yang baik kepada anak. Kami melihat situasi sekarang adab yang dimiliki anak mulai luntur,” jelas Andri.

Dia menyampaikan dalam perayaan HAN 2024 di Sragen ini juga menyematkan pesan pengembangan bakat yang dimiliki anak dan mencegah terjadinya bullying pada ada serta perlindungan anak. Andri menyampaikan saat hari kedua ini diisi belajar memainkan angklung.

Advertisement

Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Disdikbud Sragen, Suwarno, menerangkan peringatan HAN ini mengisi MPLS yang ada di sekolah-sekolah. Dia menerangkan menjelang pembelajaran di sekolah anak-anak dikenalkan tentang berbagai hal yang ada di sekolah. Dalam HAN di Purwosuman ini, kata dia, anak-anak juga bisa mengenal tentang berbagai lomba tradisional, kesenian tradisional. Dan seterusnya.

“Selama MPLS itu intinya para guru bisa memetakan minat, bakat, dan hobi para siswa baru. Hal itu dilakukan untuk kesiapan belajar anak di sekolah dan guru bisa menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kesiapan peserta didiknya,” jelasnya.

Dalam kurikulum Merdeka Belajar, jelas dia, metode pembelajaran berdiferensiasi itu menjadi pembelajaran utama. Dia menerangkan metode itu mengakomodasi setiap perbedaan yang dimiliki anak dan kesiapan anak. Dia mengatakan MPLS untuk kelas II-VI dilakukan selama tiga hari, Senin-Rabu,sedangkan bagi siswa Kelas I dilaksanakan selama dua pekan.

Advertisement

“Kelas I itu masih masa transisi dari pendidikan anak usia dini [PAUD] dengan SD. Pendekatan masih hal-hal yang menyenangkan agar siswa bisa menyesuaikan dengan pembelajaran di SD,” jelasnya.

Jumlah siswa baru SD negeri di Sragen mencapai 8.664 siswa dan swasta sebanyak 2.027 siswa atau total 10.691 siswa yang menyebar di 524 SD se-Sragen. Dalam kesempatan itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati berpesan supaya memperhatikan anak mulai dari kepribadian dan keluarga. Dia mengatakan karakter anak yang sekolah di SD negeri dan swasta berbeda karena pendekatan negeri dan swasta juga berbeda.

“Bagi para guru jangan membawa permasalahan pribadi ke sekolah. Misalnya, persoalan cicilan rumah atau motor tidak perlu bawa ke sekolah. Masalah cekcok rumah tangga jangan dibawa-bawa ke sekolah juga. Sekarang SD negeri ada yang unggul, yakni 20 SD unggul di 20 kecamatan. SD Unggulnya Pemkab Sragen ternyata sudah bikin iri SD-SD lainnya,” jelas Yuni.

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif