Esposin, SUKOHARJO--Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) akan tetap membuka pintu air saluran induk Dam Colo pada Sabtu (9/11) kendati perbaikan saluran belum rampung.
Supaya aliran air tidak mengganggu pengerjaan proyek, volume-nya akan diatur sedemikian rupa. Penjelasan tersebut disampaikan Kasubag Tata Usaha (TU) BBWSBS, Sukoco, kepada espos.id, Jumat (8/11).
“Pembukaan pintu air akan kami lakukan sesuai jadwal, pada Sabtu [9/11]. Tapi supaya pengerjaan perbaikan fisik saluran tidak terganggu, pembukaan pintu air akan disesuaikan,” katanya.
Sukoco menjelaskan, selama ini perbaikan fisik saluran diutamakan bagian penampang basah yaitu dua hingga tiga trap (susun) dari dasar saluran. Langkah tersebut untuk menghadapi agenda pembukaan pintu air.
Sedangkan untuk penampang atas, Sukoco menerangkan, masih dapat dikerjakan kendati air saluran sudah mengalir. “Selama sebulan terakhir ini kami utamakan penggarapan penampang basah. Untuk sisanya [penampang atas], tetap bisa diselesaikan,” tandasnya.
Terpisah, mandor proyek perbaikan saluran Colo Timur di Desa Demakan, Mojolaban, Yatno, mengungkan saat ini pihaknya baru menyelesaikan pengerjaan 80 persen penampang basah. Menurutnya pengerjaan 20 persen penampang basah tidak akan terganggu dengan agenda pembukaan pintu air.
Pasalnya debit air yang akan dialirkan pada hari pertama pembukaan pintu air Colo diyakini belum besar. Sedangkan untuk pengerjaan seluruh proyek, Yatno memperkirakan baru akan selesai dua bulan ke depan. “Dua bulan lagi proyek selesai,” katanya.
Sementara Kepala UPTD Dinas Pertanian Mojolaban, Surono, saat ditemui espos.id di kantornya mengatakan pembukaan pintu saluran Colo akan membantu para petani di wilayahnya.
Saat ini luas tanaman padi di wilayah Mojolaban sekitar 1.400 hektare. Namun karena sudah mulai turun hujan, menurut Surono petani belum begitu membutuhkan aliran air saluran Colo.
Bahkan dia menyatakan pengunduran waktu pembukaan pintu air Colo tidak ada masalah. Selain karena hujan, Surono menerangkan, masa awal pembukaan pintu air Colo belum berdampak signifikan bagi petani Mojolaban.
Pasalnya posisi lahan pertanian di Mojolaban berada di atas saluran Colo. “Biasanya debit air saluran Colo masih di bawah 15 meter kubik pada masa-masa awal pembukaan pintu air. Padahal untuk bisa dimanfaatkan petani Mojolaban, debit air Colo harus di atas 15 meter kubik,” urainya.