by Ichsan Kholif Rahman - Espos.id Solopos - Kamis, 8 Juli 2021 - 18:03 WIB
Esposin, SOLO -- Jajaran Polresta Solo menggelar operasi penyekatan skala besar di Pos Penyekatan Simpang Tiga Faroka, Laweyan, Kamis (8/7/2021) sore. Puluhan pengguna jalan ketahuan tidak membawa surat tugas kerja sektor kritikal atau esensial.
Mereka pun dipaksa untuk putar balik, tidak diizinkan masuk Kota Solo. Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, saat dijumpai wartawan, Kamis, mengatakan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali, Polresta Solo mendirikan pos penyekatan.
Pos itu berada di batas-batas Kota Solo seperti Faroka, dan Jurug. Dari hasil analisis evaluasi, kepolisian menambah satu pos penyekatan di Simpang Makutho mulai Kamis ini.
Baca Juga: 102 Warga Solo yang OTG Dievakuasi ke Tempat Isolasi Terpusat
Baca Juga: 102 Warga Solo yang OTG Dievakuasi ke Tempat Isolasi Terpusat
“Enam jalan di jantung kota kami tutup. Ini untuk membatasi mobilitas selama PPKM Darurat berlangsung. Kami harapkan penutupan mencegah angka penambahan Covid-19 di Solo,” paparnya.
Ia menjelaskan dalam penyekatan termasuk di Simpang Faroka, Laweyan, Solo, polisi membagi ruas jalan menjadi empat lajur. Lajur pertama untuk jalur tenaga kesehatan (nakes), ambulans, maupun kendaraan prioritas.
Pada lajur ini petugas memeriksa surat keterangan kerja yang bersangkutan. Sedangkan pada lajur ketiga, kendaraan dari luar Solo diperiksa kelengkapan surat kendaraan dan kepentingan di Solo.
Jika tidak ada kepentingan atau nonesensial, pengendara bakal diminta putar balik. Lajur ketiga dibagi menjadi dua untuk kendaraan roda empat dan roda.
“Dari awal PPKM Darurat, sudah 523 kendaraan kami minta putar balik. Saat kami periksa pengendara tidak bisa menunjukkan surat keterangan kerja. Tidak ada kepentingan mendesak, jadi kami minta berputar balik,” imbuhnya.
Baca Juga: Minta Oksigen Ke PT Samator Untuk Proyek GOR Indoor Manahan Solo, Begini Penjelasan Gibran
Ia menambahkan kepatuhan protokol kesehatan turut menjadi perhatian. Jika saat penyekatan tidak memakai masker dan kelebihan muatan, pengguna jalan langsung dites swab antigen.
Ia menambahkan analisis dan evaluasi setiap hari mencatat berkurangnya pergerakan lalu lintas. Penurunan pergerakan lalu lintas mencapai 2-5 persen setiap harinya.
Baca Juga: Pemkot Solo Tambah 1 Gedung Lagi Untuk Isolasi Terpusat Warga Positif Covid-19
Kapolresta menargetkan minimal 30 persen pengurangan pergerakan kendaraan selama PPKM Darurat. “Selama PPKM Darurat kami berlakukan pengurangan mobilitas, oleh sebab itu kami mendirikan pos penyekatan dan penutupan jalur-jalur protokol yang sering menjadi tujuan aktivitas,” paparnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Adhytiawarman Gautama Putra, mengatakan penutupan lima ruas jalan utama mulai Kamis ini menunjukkan tren positif.
Baca Juga: Bus BST Solo Beroperasi Normal Selama PPKM Darurat
Ia mengonfirmasi banyak pengguna jalan yang mencari jalan perkampungan atau jalan tikus untuk menghindari penutupan jalan. Hal itu menjadi catatan dalam evaluasi dan mulai Kamis malam ini, Satlantas akan mengidentifikasi lokasi-lokasi jalan tikus tersebut.
“Setiap hari kami anev, lokasi-lokasi jebol kami evaluasi langsung. Jika memungkinkan kami menggandeng TNI dan Satpol PP untuk berpatroli di perkampungan,” imbuhnya.