Langganan

PENEMUAN MAYAT SRAGEN: Sebelum Meninggal, Wawan Diduga Dihajar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Sri Sumi Handayani Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 28 Februari 2013 - 21:01 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi korban tewas (Dok/JIBI)

Ilustrasi korban tewas (Dok/JIBI)
Advertisement

SRAGEN—Warga Dukuh Guli, RT 007, Gumantar, Mondokan, Wawan Sulistiyo, 25, diduga dihajar sampai babak belur sebelum ditemukan tewas mengambang di pintu air di Waduk Ketro, Tanon, Rabu (27/2/2013), sekitar pukul 07.00 WIB. Tak hanya itu, korban diduga belum meninggal saat tercebur ke air.

Advertisement

Tubuh lelaki yang bekerja sebagai penabuh kendang di grup musik campursari itu ditemukan tak bernyawa di dekat pintu air Waduk Ketro oleh warga Tegalsari, RT 010, Ketro, Tanon, Suwandi, 55.

Advertisement

Tak hanya itu, sepeda motor korban pun tak dibawa kabur pelaku. Sepeda motor ditinggal di tepi waduk. Sebelum Wawan meregang nyawa, dia mendapat pesan singkat dari seseorang bernama A. A mengajak pelaku bertemu di dekat Waduk Ketro usai magrib, Minggu (24/2). Sejak kejadian itu, Wawan tak pernah kembali hingga akhirnya keluarga korban menemukan sandal dan sepeda motor korban di tepi waduk.

Advertisement
Selang dua hari sejak Wawan menghilang, tubuhnya ditemukan mengambang di dekat pintu air Waduk Ketro. Wawan diduga korban pembunuhan karena pada tubuh korban ditemukan bekas lebam di dada.

Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi, saat dihubungi Esposin melalui pesan singkat enggan memberikan kepastian penyebab korban meninggal. Namun Kapolres menyampaikan hasil autopsi jenazah Wawan di RSUD Moewardi Solo adalah terdapat beberapa bekas luka di tubuh korban.
Advertisement

Hasil autopsi mayat yang ditemukan di Waduk Ketro Tanon adalah lebam di dua kelopak mata, bahu kanan belakang memar, tengkuk terdapat memar, pertulangan utuh atau tidak ada yang patah, leher depan terdapat memar sampai kedalam tenggorok. Selain itu di dalam tenggorok terdapat kotoran berupa rerumputan.

“Kesimpulan sementara atau awal setelh autopsi adalah korban masih hidup saat tercebur atau masuk ke dalam air. Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kami menerjunkan empat tim untuk menangani masalah ini,” ujar Kapolres.
Advertisement
Rini Yustiningsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif