Esposin, SRAGEN—Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen menggelar Rembuk Ketahanan Pangan dengan menghadirkan Perum Bulog, Pupuk Indonesia, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), dan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen mewakili Bupati Sragen.
Dalam forum tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen merencanakan empat program peningkatan ketersediaan pangan.
Promosi Kompetisi BRI Liga 1 Ciptakan Perputaran Ekonomi hingga Rp10,4 Triliun
Rembuk Ketahanan Pangan tersebut dihadiri 200 orang petani yang berlangsung di Pendapa Sumonegaran Sragen, Rabu (2/10/2024). Dalam forum itu juga dihadiri dua pejabat Perum Bulog, PT Pupuk Indonesia (PI), Kodim 0725/Sragen, dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Sragen.
Sekda Sragen, Hargiyanto, dalam kesempatan itu menyampaikan ada empat program peningkatan ketersediaan pangan di Sragen, yakni peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, dan pengembangan pertanian modern. Dia menjelaskan peningkatan kapasitas produksi pangan dapat dilakukan dengan percepatan tanam padi pada MT II seluas 3.408 hektare.
Selain itu, jelas dia, Pemkab juga melakukan gerakan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) secara terpadu dan masif. Kemudian, Hargiyanto mengatakan dukungan sarana dan prasarana pertanian seperti irigasi, bibit, dan alat mesin pertanian uga dapat meningkatkan kapasitas produksi pangan.
“Kemudian diversifikasi pangan lokal dikembangkan berbasis kearifan lokal yang fokus pada satu komoditas utama. Diversifikasi pangan lokal dapat dilakukan dengan gerakan konsumsi pangan beragam dan bergizi seimbang pangan lokal. Lalu pemanfaatan lahan pekarangan dan marginal melalui program pekarangan pangan lestari,” jelas Hargiyanto.
Hargiyanto pun menanam cabai di rumahnya sehingga kebutuhan cabai tidak perlu membeli di pasar. Program selanjutnya, jelas dia, berupa peningkatan cadangan dan sistem logistik pangan lewat tiga strategi, yaitu penguatan cadangan beras pemerintah kabupaten/kota; pengembangan lumbung pangan masyarakat. Penyediaan lumbung pangan masyarakat itu, ujar dia, dilakukan dengan menggandeng komandi strategi penggilingan padi (kostrailing) di setiap lumbung pangan kecamatan. Dia mengatakan penguatan sistem logistik pangan nasional dilakukan untuk stabilitas pasokan dan harga pangan.
“Program terakhir pengembangan pertanian moderan dengan smart farming; pengembangan dan pemanfaat green house untuk meningkatkan produksi komoditas hortikultural di luar misim tanam, seperti bawang merah dengan nilai ekonomi tinggi. Program terakhir nantinya adanya pengembangan korporasi petani,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua KTNA Sragen Suratno bersyukur Rembuk Ketahanan Pangan yang digagas sebagai rangkaitan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 itu berlangsung sukses. Dia menyampaikan penyampaian dari para narasumber yang dihadirkan seusai dengan harapan.
Walaupun tanpa kehadiran bupati, Suratno sudah mendapatkan gambaran pertanian di Sragen dari paparan Sekda Sragen. Dia mengatakan kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah supaya dikaitkan dengan harga yang terjangku dan bagus.
“Kami sudah punya gambaran. Hasil rembuk ini juga sesuai dengan harapan saya. Undangan 175 orang ternyata yang hadir 200 orang. Gambaran dari Pak Sekda meskipun belum lengkap tetapi sesuai dengan harapan para kelompok tani (poktan). Seperti Pupuk Indonesia sudah menyampaikan serapan pupuk di Sragen sudah bagus,” jelasnya.
Berikut Kondisi Pertanian di Kabupaten Sragen :
Luas wilayah Sragen : 94.155,81 hektare
Sebaran : 20 kecamatan, 208 desa/kelurahan
Lahan sawah : 39.813 hektare
Lahan pertanian non sawah : 29.019 hektare
Lahan bukan pertanian : 25.283 hektare
Jumlah kelompok tani : 1.364 kelompok
Luas lahan : 62.295,93 hektare
Jumlah anggota Poktan : 109.274 orang
Kelompok Tani Wanita : 418 kelompok
Kelompok Tani Taruna : 151 kelompok
Kelompok Tani Perkebunan : 153 kelompok
Kelompok Tani Peternakan : 409 kelompok
Kelompok Tani Perikanan : 58 kelompok
Jumlah pengelola usaha pertanian perseorangan : 142.434 orang (BPS 2023)
Luas Tambah Tanam di Sragen Januari-September 2024:
1. Padi : 70.232 Ha
2. Jagung : 19.357 Ha
3. Kedelai : 560 Ha
4. Kacang tanah : 2.118 Ha
5. Bawang merah : 32 Ha
6. Cabai : 100 Ha
7. Tebu : 5.757 Ha
8. Tembakau : 400 Ha
Penambahan Luas Tanam Padi merupakan salah satu langkah antisipasi krisis pangan.
Sumber: Pemkab Sragen.