Langganan

PEMILU LEGISLATIF 2014: Dapil Bertambah, Partai di Solo Mulai Atur Strategi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 28 Februari 2013 - 16:50 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

SOLO -- Daerah pemilihan (dapil) Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 di Kota Solo dimungkinkan bertambah. Hal ini terkait usulan dipecahnya Dapil Pasar Kliwon-Serengan dan Dapil Banjarsari.

Adanya pemecahan dapil tersebut membuat sejumlah partai di Kota Bengawan mengatur ulang strategi mereka guna memenangkan Pileg 2014.  Salah satu partai yang mengaku harus mengatur ulang strategi guna memenangkan pileg yakni Partai Demokrat. Sekretaris DPC Partai Demokrat Solo, Supriyanto, mengutarakan pengaturan ulang strategi pileg tersebut terutama untuk wilayah Banjarsari.

Advertisement

“Tentu saja dengan pemecahan di Banjarsari 2.000 suara saya berkurang. Ya otomatis prospek kedepan terhadap strategi menjadi bagian penting. Karena sudah kami bina selama empat tahun ini tetapi dapil berubah. Ya tentu mengatur strategi baru,” ungkapnya, Kamis (28/2/2013), di DPRD Solo.

Sementara, soal pemecahan Dapil Pasar Kliwon-Serengan, Supriyanto mengaku sebelumnya sudah melakukan persiapan. Meski demikian, pihaknya menyatakan mendukung usulan pemecahan dapil tersebut.

“Besok [hari ini] kami layangkan surat ke KPU menyetujui pemecahan dapil,” terangnya.

Advertisement

Sementara itu, DPD PAN Solo menyatakan sudah mempersiapkan berbagai kemungkinan soal rencana pemecahan dapil baik Pasar Kliwon-Serengan maupun Banjarsari.

“Sudah jauh hari kami mempersiapkan prediksi-prediksi pemecahan dapil itu. Tentu kami sudah mempersiapkan strategi,” jelas Ketua DPD PAN Solo, Umar Hasyim.

Diakuinya, usulan pemecahan Dapil Banjarsari menjadi dua dapil cukup memberatkan bagi partai. Pasalnya, dalam satu wilayah kecamatan terdapat dua dapil yang berbeda.

Advertisement

“Secara administratif di satu kecamatan ada dua, memang Banjarsari nanti membutuhkan yang lebih,” urai Umar.

Ketua KPU Solo, Didik Wahyudiono, mengutarakan dari hasil konsultasi terdapat usulan soal pemecahan Banjarsari menjadi dua dapil lantaran komposisi kursi overload.

“Batasan alokasi kursi di satu dapil kan minimal tiga maksimal 12. Banjarsari sudah 14 kursi, sehingga diusulkan dipecah,” katanya.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif