by Aries Susanto Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 20 Oktober 2014 - 01:40 WIB
Sejumlah petinggi keraton yang ikut dalam doa untuk Jokowi antara lain salah seorang putra PB XII,KGPH Puger, KP Satryo Hadinagoro, KP Eddy Wirabhumi bersama istrinya, Gusti Moeng, yang juga penaggeng Sasono Wilopo, serta sejumlah tamu, seperti Ketua DPRD Solo, Teguh Prakosa anggota legislatif dari PDIP lainnya. Acara doa dimulai sekitar pukul 19.45 WIB.
KGPH Puger membuka acara dengan bahasa jawa kromo halus. Dalam sambutannya, Puger mengatakan acara malam itu untuk meminta sang maha kuasa agar para leluhur Keraton Kasunanan Surakarta senantiasa memberkati Jokowi dalam menjankan amanahnya sebagai kepala negara.
Setelah itu, acara puncaknya ialah doa bersama yang dipimpin KRT Puji Setyo Dipuro. Salain jamuan makanan nasi gurih, ada juga tujuh tumpeng yang dihadirkan sebagai simbol keselamatan bagi presiden ketujuh RI.
Dekat 1 Sura KP Satryo Hadinagoro menerangkan alasan doa malam itu. Menurutnya, malam pelantikan Jokowi itu berdekatan dengan peringatan 1 Sura di mana pahlawan dari Keraton, PB X, berpulang. Untuk itulah, pelantikan Jokowi diharapkan sebagai titik balik bagi kebangkitan Indonesia.
"PB X adalah sosok raja yang setiap tindakan dan kebijakannya selalu mementingkan rakyatnya, maka kami berdoa semoga Pak Jokowi bisa seperti PB X," ujarnya.
Selain itu, Keraton Surakarta sebagai penerus dinasti Mataram juga memiliki sosok Sultan Agug, yakni cucu pendiri Dinasti Mataram Islam yang gigih melawan penjajahan. Ia berharap, sosok Sultan Agung yang memiliki kharisma luar biasa, bisa mewaris kepada sosok Jokowi dalam memerangi ketidakadilan dan kejahatan.
"Kita tahu sosok Sultan Agung, pahlawan nasional yang mampu merangkul berbagai kalangan demi bersatu padu melawan penjajah. Nah, harapan kami patriotisme Sultan Agung ini bisa dimiliki pada Pak Jokowi," tambahnya. Aries Susanto.