by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Rabu, 1 Maret 2023 - 20:38 WIB
Esposin, KLATEN -- Musim panen durian di Klaten mendatangkan cuan tak main-main nilainya bagi para pedagang. Omzet yang diperoleh bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Seperti salah satu kios suplier durian di Pasar Kembang, Desa Keputran, Kecamatan Kemalang, Klaten. Dalam sehari, kios Mbak Ning di pasar tersebut bisa mengumpulkan hingga 15.000 buah per hari ketika puncak musim panen raya tiba.
Sebagai informasi, musim panen durian berlangsung antara Desember hingga Februari. Kios Mbak Ning bisa menjual hingga 3.000 buah durian ke berbagai daerah termasuk para pembeli yang berdatangan ke kios tersebut.
Ketika puncak musim panen tiba, omzet pedagang durian di Klaten yang diperoleh bisa mencapai puluhan juta rupiah. “Omzet per hari saat panen raya itu bisa hampir Rp80 juta. Tetapi itu masih omzet kotor. Sementara kalau di pengujung musim panen seperti saat ini sudah turun pada angka belasan juta rupiah,” kata salah satu pengelola kios Mbak Ning, Joko, 41, saat berbincang dengan Esposin, Rabu (1/3/2023).
Joko menjelaskan kios durian yang ia kelola buka saban hari antara pukul 06.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Kios itu memberikan garansi bagi para pembeli. Durian tak nikmat, pembeli bisa mendapatkan ganti. “Yang memahalkan durian itu salah satunya ketika ada garansi soal kualitas,” kata dia.
Soal varietas durian yang dijual, Joko menyebut ada durian montong, musang king, piti, manalagi, brojoluwuk, dan lain-lain. Durian yang banyak dicari di kiosnya yakni durian lokal dengan ciri khas manis dan agak pahit. Dia menyebut varietas durian itu dengan nama durian superlokal.
Joko menjelaskan selama ini warga dari luar daerah belum banyak mengenal durian dari wilayah Klaten. Padahal, panen durian di Klaten cukup melimpah dan dipasarkan ke berbagai daerah. Dia berharap durian dari petani di Klaten bisa dikenalkan dan terus dikembangkan.
Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Klaten, Jumarno, mengatakan ada berbagai varietas durian yang ditanam warga lereng Merapi termasuk petani di wilayah Kecamatan Kemalang. Soal kualitas, anggota DPRD Klaten asal Kecamatan Kemalang itu mengatakan tak kalah nikmat dibandingkan durian dari daerah lainnya. “Kalau petani durian di sana 100-an petani ada,” kata Jumarno.