Langganan

Obituarium Cak Diqin: Abdikan Diri Kembangkan Campursari - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Maymunah Nasution  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 10 November 2023 - 19:29 WIB

ESPOS.ID - Cak Diqin. (Instagram/cakdiqin_official)

Mas, Kangmas namine sinten? Sakniki dintene Sabtu Mas, Kangmas kesah teng pundi? Sapi kulo pun manak pitu Duh, aduh, njenengan pripun? Sakniki pun boten ngalor Dene menopo kok wangsul ngidul? Kulo niki namine sinten

Demikianlah penggalan lagu Slenco oleh Muhammad Sodiqin atau Cak Diqin, menambah khazanah lagu-lagu campursari yang berkembang di Jawa Tengah dan Jawa Timur setelah karya itu muncul.

Advertisement

Pakem yang dimaksud adalah lirik dengan bahasa Jawa yang sederhana, nada musik khas gending diiringi sedikit instrumen musik barat, serta kesan cerita humor dalam lirik lagu.

Lagu Slenco juga memiliki kekhasan dibandingkan lagu-lagu campursari lainnya dengan penjudulan cukup menggunakan satu kata. Cara penjudulan ini kembali populer di era pop dangdut saat ini, membuat pendekatan Cak Diqin memiliki visi terhadap masa depan dan pendengar generasi muda.

Slenco berarti tidak nyambung, yang langsung diceritakan secara sederhana tetapi mengena lewat bait pertama lagu tersebut.

Advertisement

Pendekatan inilah yang membuat campursari dekat dengan pendengarnya. Bukan sekali dua kali berkembang cerita di masyarakat tentang percakapan yang tidak nyambung antar manusia, membuat satu sama lain jadi sebal. Tentunya, ini yang membuat lagu-lagu campursari justru terus populer di kalangan masyarakat.

Slenco yang lahir dari buah pemikiran Cak Diqin kala 1999 masih tetap berada di posisi keempat deretan lagunya yang paling populer di Spotify. Hal itu menunjukkan karya Cak Diqin tetap relevan dengan masyarakat dan pengembangan campursari olehnya berhasil.

Semasa hidupnya, Cak Diqin memang memiliki keinginan untuk terus mengembangkan musik campursari agar tetap relevan dan disukai masyarakat. Hal ini diakui oleh musisi Natsir Gibson yang sempat berkiprah bersama maestro campursari tersebut pada 2020 lalu.

"Konsep beliau sangatlah menarik meskipun membuat kami sering adu argumen dulunya. Cak Diqin sangat menolak menggunakan musik dangdut yang kekinian, dia justru ingin membuat anak-anak muda menyadari betapa kayanya campursari. Konsep darinya adalah campursari atau dangdut lawasan dikembangkan sesuai zaman sekarang," tutur Natsir saat dihubungi Esposin, Jumat (10/11/2023).

Advertisement

Natsir melanjutkan Cak Diqin selalu mendukung saat melihat anak-anak muda yang menggeluti campursari. Hal tersebut terasa dari minat Cak Diqin mengajak anak-anak muda yang baru menggeluti campursari untuk berkolaborasi dengannya.

Natsir mengaku Cak Diqin juga ikut mengkurasi siapa saja musisi yang akan berkolaborasi dengannya saat tour keliling Indonesia. Menurut dia, hal itu karena Cak Diqin benar-benar menilai seseorang dari karya-karyanya dan mencari tokoh-tokoh yang juga menghargai campursari.

Kiprahnya bersama Cak Diqin adalah di bidang konten media sosial selama 2020, meliputi Instagram maupun YouTube. Dia juga menjadi tim pencatat kolaborasi penyanyi tersebut.

Menurut dia, pengalaman bekerja dengan Cak Diqin sangatlah seru karena memberinya ruang belajar dan mengembangkan ide baru.

Advertisement

Semangat Cak Diqin dalam mengembangkan campursari juga diakui oleh penyanyi Endah Laras. Kepada Esposin di sela-sela perjalanannya menuju rumah duka maestro campursari, Endah Laras menceritakan semangat kawannya tersebut.

Endah bercerita saat konsernya terakhir bersama Cak Diqin, almarhum ingin menyanyikan tiga lagu. Namun, karena kondisi yang tidak memungkinkan, Cak Diqin hanya menyanyikan satu lagu saja dalam kondisi duduk.

"Dia [Cak Diqin] bilang kepada saya pengen banget menyanyikan semuanya, saya ingatkan satu saja sudah maksimal. Saya juga bilang, kamu tuh legend, kamu ngapain aja pasti menjadi sesuatu karena kamu melakukannya dengan hati, akhirnya dia manut meskipun sedih, dan lagu yang dinyanyikan itu Cinta Tak Terpisahkan memang sangat-sangat membius sanubari penonton lengkap dengan joke-joke Cak Diqin yang sangat luar biasa," tutur Endah mengenang kolaborasi terakhirnya dengan Cak Diqin, Jumat (10/11/2023).

Endah juga mengatakan sejak Kamis malam dia sudah berada di Surabaya untuk bertemu dengan ipar Cak Diqin untuk mendengar kabar tentang kondisi tubuh maestro yang semakin drop.

Advertisement

Pada Jumat pagi pukul 08.00 WIB, Endah yang baru bangun tidur mendengar kabar Cak Diqin sudah tiada. Dia langsung mengkondisikan semua pihak untuk melayat bersama menuju rumah duka di Pawon, Glagahan, Boyolali. Endah masih mengingat pesan-pesan Cak Diqin tentang campursari.

"Cak Diqin mengatakan dia akan tetap mempertahankan campursari sampai titik darah penghabisan, napas dan energinya dia gunakan seluruhnya untuk campursari, dan itu terbukti pada 31 [Oktober] kemarin Cak Diqin benar-benar menyerahkan seluruh titik darah penghabisan, jiwa dan raganya hanya untuk campursari," ujar Endah.

Sebelumnya, Endah dan Cak Diqin tampil bersama di Pentas Endahing Budoyo Larasing Campursari di Karanganyar, 31 Oktober 2023 lalu. Endah masih mengingat pasca penampilan keduanya, Cak Diqin mengungkapkan rasa terima kasihnya. Menurut Endah, Cak Diqin merasa impiannya terwujud lewat kolaborasi berdua.

Endah mengaku Cak Diqin juga berpesan kepadanya agar tetap nguri-nguri campursari meskipun Endah lebih fokus mengembangkan musik keroncong.

"Kowe sing bertugas mengajak generasi muda untuk tetap melirik, mau mengapresiasi campursari. Itu yang dia pesankan kepada saya, dan tentu saja saya kehilangan seorang kawan, teman seperjuangan," tutur Endah.

Endah dan Cak Diqin sama-sama mulai meniti karier bersama. Keduanya saling mengenal satu sama lain semasa mengenyam pendidikan di Institut Seni Indonesia (ISI) yang dulunya masih bernama Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) pada 1995. Endah mengaku keduanya juga sama-sama tidak lulus dari kampus tersebut. Meskipun tidak lulus, tetapi kiprah kedua seniman tersebut justru memperkaya khazanah musik dalam negeri.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif