by Septhia Ryanthie Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Kamis, 11 April 2013 - 20:18 WIB
BOYOLALI -- Diberlakukannya moratorium atau pemberhentian sementara perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS) selama lebih dari dua tahun ini, berimbas terhadap semakin berkurangnya pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dengan jumlah mencapai sekitar 1.500 orang.
“Rata-rata ada sekitar 500 PNS sampai 600 PNS yang pensiun setiap tahunnya. Dengan diberlakukannya moratorium selama dua tahun lebih tersebut, saat ini Kabupaten Boyolali mengalami kekurangan pegawai karena sampai saat ini sudah sekitar 1.500 orang yang pensiun,” ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Boyolali, Untung Rahardjo, ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (11/4/2013).
Disebutkan Untung, jumlah PNS di Boyolali saat ini sebanyak 11.746 orang dari jumlah ideal yang seharusnya mencapai 13.000 orang. Untuk memenuhi kebutuhan pegawai tersebut, BKD Boyolali tahun ini telah mengajukan 1.855 formasi dari formasi umum.
“Formasi rekrutmen dari umum memang sudah kami ajukan. Namun saat ini baru memasuki tahap pembahasan di Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Kantor Regional (Kanreg) Jogja,” kata Untung.
Namun dijelaskan, dalam memenuhi kebutuhan pegawai tersebut, pihaknya akan memprioritaskan pengangkatan CPNS 2013 dari ketersediaan tenaga honorer kategori II di Boyolali. Posisi pelamar umum hanya untuk formasi yang tidak memiliki kandidat di kelompok tenaga honorer yang upahnya bukan bersumber dari APBN ataupun APBD tersebut. Jumlah tenaga honorer kategori II di Boyolali saat ini tercatat sebanyak 1.191 orang yang terdiri atas 706 tenaga honorer guru, tiga tenaga honorer bidang kesehatan dan 482 tenaga honorer bidang teknis administrasi lainnya.