by Aris Munandar - Espos.id Solopos - Rabu, 21 Juli 2021 - 20:24 WIB
Esposin, KARANGANYAR -- Pemilik Lummer Frozen Food di Tawangmangu, Karanganyar, Rohman, 30, sukses mengelola bisnis makanan tradisional beku hingga memiliki puluhan agen.
Rohman merupakan satu dari 50 peserta UMKM Virtual Expo 2021. Event yang merupakan kerja bareng Bank Indonesia (BI) Perwakilan Solo dan Solopos Media Group tersebut menyasar UMKM Soloraya agar go digital.
Usaha Rohman bernama Lummer Frozen Food yang merupakan salah satu bisnis yang lolos mendapat pendampingan dalam UMKM Virtual Expo 2021 tersebut mulai dirintis 2018.
Baca juga: Minggu di Rumah Saja di Boyolali Efektif Turunkan Mobilitas Warga
Baca juga: Minggu di Rumah Saja di Boyolali Efektif Turunkan Mobilitas Warga
Meski demikian, Rohman memulai terjun sebagai pelaku UMKM sejak 2006. Saat itu produk yang dipasarkan berupa banana topping.
"Dulu pemasarannya dari toko ke toko. Kemudian mulai 2018, saya banting setir ke Lummer Froozen Food. Awalnya hanya dua produk, singkong dan molen. Lambat laun, satu hingga dua bulan saya mengembangkan empat produk, ada tambahan getuk dan timus," terang dia kepada Esposin, Minggu (18/7/2021).
Baca juga: Waduh! Tabung Oksigen Diduga Diisi Udara Kompressor untuk Ban
"Dengan begitu kami punya sistem keagenan. Saat menjualkan produk kami, ada sistem atau syarat yang harus dipenuhi. Ada ketentuan yang berlaku," paparnya.
Kini, salah satu peserta UMKM Virtual Expo 2021 ini sudah memiliki 50 agen toko dan sejumlah perorangan. Puluhan agen itu tersebar di Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Klaten, Jogja, Semarang, Pacitan, dan Magetan.
Baca juga: Ngeri! Dua Pemuda di Kulonprogo Jadi Korban Klithih
Setiap hari, Rohman bersama tujuh karyawannya membuat produk Lummer Frozen Food. Sebelum pandemi Covid-19, dalam satu bulan ia bisa menjual 5.000 kemasan. Selama pandemi, rata-rata hanya 3.000 kemasan yang bisa dikeluarkan setiap bulan.
UMKM di Karanganyar ini tidak menampik jika orang yang berwirausaha di bidang serupa di Soloraya sudah cukup banyak. Namun, produk miliknya mempunyai perbedaan dengan produk lain yang membuat pelanggannya setia.
Produk dikemas dengan sistem vakum sehingga bisa bertahan lama tanpa pengawet. Kualitas produk jadi unggulannya. "Ide awal saya melihat kebutuhan pasar. Tidak ada inspirasi dari orang lain. Kami fokuskan untuk wirausaha dan alhamdulillah respons bagus. Dulu memang dari nol karena modal habis untuk usaha banana topping. Awalnya modal saya hanya Rp500.000," kata Rohman.
Baca juga: Kini Pengguna Instagram dapat Atur Postingan yang Ingin Dilihat
Menurut Rohman, UMKM Virtual Expo 2021 memberi pengaruh yang luar biasa terhadap pengembangan usahanya. Banyak ilmu yang bisa didapatkan, mulai dari masuk dalam online shop, tata kelola dan manajemen, serta cara promosi produk yang digelar secara bertahap, April 2021-Juni 2021.
"Ilmu yang didapatkan untuk perbaikan saya sendiri. Banyak relasi baru yang juga saya dapatkan dari para peserta lain. Sangat berpengaruh karena selama ini pemasarannya melalui agen toko dan perorangan," ujar dia.