by Suharsih - Espos.id Solopos - Minggu, 17 Juli 2022 - 15:09 WIB
Esposin, SOLO -- Sebagai kecamatan terpadat atau memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Kota Solo, Pasar Kliwon justru tidak memiliki sekolah menengah atas (SMA) negeri. Hal ini patut menjadi perhatian terutama terkait pemerataan akses layanan pendidikan yang saat ini tengah digencarkan pemerintah.
Seperti diketahui, berdasarkan data Kota Surakarta Dalam Angka 2022 yang dikeluarkan BPS dan diunggah di laman surakartakota.bps.go.id, Kecamatan Pasar Kliwon merupakan kecamatan terpadat di Kota Solo. Dengan luas wilayah 4,88 km persegi, Pasar Kliwon dihuni 78.565 jiwa penduduk.
Dengan demikian tingkat kepadatan penduduk wilayah kecamatan tersebut mencapai 16.094,02 jiwa per km persegi. Data BPS Jateng bahkan menyebut Pasar Kliwon bukan hanya kecamatan terpadat di Kota Solo melainkan di seluruh provinsi tersebut.
Namun, seperti diketahui pula, Pasar Kliwon, bersama Laweyan, merupakan dua kecamatan yang tidak memiliki SMA negeri di Kota Solo. Hal ini sempat ramai menjadi sorotan warga saat pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMA/SMK tahun ajaran 2022/2023 lalu.
Namun, seperti diketahui pula, Pasar Kliwon, bersama Laweyan, merupakan dua kecamatan yang tidak memiliki SMA negeri di Kota Solo. Hal ini sempat ramai menjadi sorotan warga saat pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMA/SMK tahun ajaran 2022/2023 lalu.
Tokoh masyarakat yang juga pengacara asal Pasar Kliwon, Solo, Bambang Ary Wibowo, bahkan sampai menyomasi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, lantaran menilai banyak calon siswa asal wilayah tersebut yang menjadi korban sistem PPDB. Bambang Ary berpendapat anak-anak Pasar Kliwon tidak memiliki kesempatan yang layak untuk memperoleh layanan pendidikan di SMA negeri.
Baca Juga: Banyak Anak Solo Jadi Korban Sistem PPDB SMA, Ganjar Pranowo Disomasi
“Yang saya somasi Pak Gubernur dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng. SMA di bawah pengelolaan Jateng. Masalah zonasi di Solo ini sebetulnya Ganjar sudah tahu sejak 2019,” ujarnya.
Baca Juga: Camat Pasar Kliwon Solo Tawarkan Lahan Lain Untuk Bangun SMAN, Di Mana?
Mulai dari rencana memindahkan gedung SMAN 2 Solo yang berada di Jl Monginsidi ke wilayah Pasar Kliwon. Kemudian rencana membangun kampus II SMAN 2 Solo di kecamatan tersebut. Namun, rencana itu terkendala belum adanya lahan yang memadai.
Pemerintah Kecamatan Pasar Kliwon dan Pemkot Solo sempat mengusulkan lahan eks HP 16 Kelurahan Semanggi atau HP 00001 Kelurahan Mojo seluas 3.000 meter persegi. Namun, luasan tersebut dinilai belum mencukupi, karena untuk membangun gedung SMA negeri dibutuhkan minimal 4.000 meter persegi.
Sebagai solusi sementara, pada tahun ajaran 2022/2023 ini, Disdikbud Jateng membuka kelas virtual yang menginduk ke SMAN 2 Solo untuk menampung calon siswa dari wilayah kecamatan terpadat di Kota Solo dan Jateng itu.
Baca Juga: Kelas Virtual SMAN 2 Pasar Kliwon Solo Terpenuhi, Kapan Mulai Belajar?
Seperti diberitakan sebelumnya, dari lima kecamatan di Solo, Pasar Kliwon yang terdiri atas 10 kelurahan merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi yakni 16.094,02 penduduk per km persegi. Setelah itu disusul Kecamatan Serengan dengan kepadatan penduduk 15.522,17 jiwa per km persegi.
Ketiga adalah Banjarsari dengan kepadatan penduduk 11.069,13 jiwa per km persegi. Disusul Kecamatan Laweyan dengan kepadatan penduduk 9.705,64 jiwa per km persegi dan terakhir Kecamatan Jebres dengan tingkat kepadatan penduduk 9.658,38 jiwa per km persegi.