by Jibi Solopos Andi Sumarsono - Espos.id Solopos - Jumat, 20 Juli 2012 - 21:16 WIB
KARANGANYAR—Putri pertama dari Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana atau Mbak Tutut, Jumat (20/7/2012), nyekar ke makam orang tuanya di Astana Giribangun.
Kedatangan Mbak Tutut mendadak dan tidak diduga oleh pegawai Astana Giribangun. Siti Hardiyanti Rukmana saat ditemui Esposin di Astana Giribangun mengatakan dirinya mendadak datang ke Giribangun karena waktu ruwahan sudah terakhir pada Jumat (20/7). “Maaf ini dari wartawan mana ya? ,” tanya dia. Saat itu Esposin memperkenalkan diri.” Solopos ya…. Silahkan masuk,” ujarnya.
Mbak Tutut pun menceritakan kedatanganya ke Astana Giribangun. “Saya tadi dari Singapura langsung menuju Solo lalu saya transit di Kalitan, Solo. Baru pukul 14.00 WIB tadi saya menuju kesini,” ujarnya.
Saat ditanya kedatangannya mendekati Bulan Ramadan, dia mengaku dirinya baru bisa ziarah ke makam orangtuanya pada hari tersebut. “Walaupun tinggal sehari ruwahan harus saya sempatkan datang dong,” ujarnya sambil bercanda.
Kepala Pelaksana Astana Giribangun, Sukirno, saat ditemui Esposin mengaku dirinya kaget atas kedatangan putri pertama Soeharto yang mendadak. “Siap gak siap ya harus siap,” ujarnya. Dia mengaku sudah menjadi tradisi dari Keluarga Cendana yang datang mendadak.
Mbak Tutut, kata dia, merupakan anak Soeharto yang datang terakhir menjelang Ramadan ini. “ Saya salut Mbak Tutut walaupun waktu tinggal sehari ruwahan masih bisa menyempatkan waktu ziarah ke makam orangtuanya,” ujar Sukirno.
Sekitar pukul 16.00 WIB Mbak Tutut dan rombongan meninggalkan Astana Giribangun menuju Bandara Adi Soemarmo. Sebelum balik dia mengatakan ucapan terima kasih kepada warga maupun pengunjung yang senantiasa mendoakan almarhum orang tuanya.