Esposin, KLATEN -- Tim dari United Nations International Children’s Emergency Fund atau UNICEF mengapresiasi kebijakan Pemkab Klaten dalam penanganan gizi dan kesehatan anak-anak.
Guna menyempurnakan penanganan gizi anak-anak di Kabupaten Bersinar, salah satu organisasi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu menawarkan kolaborasi.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Hal itu disampaikan tim UNICEF saat bertemu jajaran Pemkab Klaten di Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Kamis (25/7/2024). Tim UNICEF yang datang terdiri dari perwakilan UNICEF kantor pusat Amerika Serikat, kantor regional Asia Timur dan Pasifik, serta ahli gizi UNICEF Indonesia.
Mereka ditemui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Klaten Jaka Purwanto, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Klaten Pandu Wirabangsa, Kepala Dinas Sosial P3APPKB Klaten Puspo Enggar Hastuti, dan Kepala Dinas Kesehatan Klaten Anggit Budiarto.
“Kunjungan tim ahli gizi dari kantor pusat UNICEF, Asia Pasifik, serta Perwakilan Jawa untuk mengapresiasi pencapaian Kabupaten Klaten dalam peningkatan gizi anak-anak,” kata Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia untuk wilayah Jawa, Arie Rukmantara, saat ditemui wartawna seusai pertemuan.
Dia mencontohkan promosi inisiasi menyusui dini yang dilakukan Klaten sejak 2007 silam. Klaten menjadi kabupaten pertama yang menggulirkan promosi tersebut dan saat ini sudah menjadi kebiasaan.
Selain itu, Pemkab Klaten menggulirkan aksi bergizi sejak 2014. Aksi itu ditujukan kepada remaja usia sekolah dengan pemberian tablet tambah darah. “Kemudian ada pencegahan stunting, obsesitas, serta penyempurnaan tindakan untuk anak-anak di Puskesmas,” kata Arie Rukmantara.
Atas aksi-aksi itu, UNICEF menawarkan kolaborasi untuk guna menyempurnakan upaya penanganan gizi anak-anak. “Kami menawarkan aksi baru untuk gizi buruk dengan menambahkan terapi pengobatan dan peningkatan pola pengasuhan. Ada budget tertentu yang disinkronkan dengan APBD,” kata Arie Rukmantara.
"Jadi bantuan UNICEF di masa depan bukan karena Klaten kekurangan bantuan tetapi karena sudah ada aksi. Harapan kami dengan kolaborasi ini Klaten menjadi yang terbaik dalam pengelolaan gizi. Stunting hilang, dan anak remaja putri punya kebiasaan mengonsumsi gizi berimbang," imbuhnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Klaten, Jaka Purwanto, mengatakan pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti dengan program kolaborasi antara Pemkab Klaten dan UNICEF.
Ia berharap program tersebut akan meningkatkan kualitas layanan yang diselenggarakan Pemkab Klaten bagi masyarakat. “Harapannya program yang sudah dilaksanakan terus kita tingkatkan, barangkali nanti ada dukungan dari UNICEF akan menambah amunisi kami untuk meningkatkan pelayanan peningkatan gizi,” ungkapnya.