by Kurniawan - Espos.id Solopos - Sabtu, 11 September 2021 - 19:53 WIB
Esposin, SOLO--Anggota Komisi IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro, menilai Kota Solo layak berstatus PPKM Level 2 menyusul rendahnya kasus aktif Covid-19 beberapa pekan terakhir.
Hal itu dia katakan merujuk data kasus aktif di Kota Bengawan baik jumlah warga yang dirawat karena Covid-19 maupun pertambahan kasus Covid-19.
“Melihat data kasus aktif yang dirawat, isolasi mandiri, penambahan kasus, Solo seharusnya sudah masuk PPKM Level 2,” ujar dia, Sabtu (11/9/2021).
Asih mengaku sempat berkomunikasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Solo, Siti Wahyuningsih, pada Jumat (10/9/2021). Saat itu Ning menjelaskan kepada dia bahwa bed occupancy rate (BOR) rumah sakit (RS) di Solo hanya 21 persen. BOR tersebut tak termasuk RSUD dr. Moewardi.
Asih mengaku sempat berkomunikasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Solo, Siti Wahyuningsih, pada Jumat (10/9/2021). Saat itu Ning menjelaskan kepada dia bahwa bed occupancy rate (BOR) rumah sakit (RS) di Solo hanya 21 persen. BOR tersebut tak termasuk RSUD dr. Moewardi.
Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Pekan Ini: Menanti Aksi Cristiano Ronaldo Berkostum Manchester United
“Artinya kan rendah. Kasus aktif Covid-19 yang isolasi mandiri juga hanya 150 orang, isolasi terpusat 29 orang, dan menjalani perawatan 19 orang. Ini sangat rendah. Kemarin saya juga rapat dengan pihak RSUD BK dan RSUD Ngipang, di sana yang dirawat sudah sedikit,” terang dia.
Sebisa mungkin angka kasus Covid-19 terus ditekan di angka yang semakin rendah, agar kehidupan masyarakat kembali normal. “Masyarakat juga saya minta tidak terlalu euforia dengan kondisi saat ini. Tetap terapkan prokes, pakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun,” seru dia.
Baca Juga: Prediksi Persita vs Persib: Asa Menuju Puncak Klasemen
“Solo level 3 PPKM sebenarnya sudah langkah maju. Kerja keras semua pihak sudah ada progres. Tinggal bagaimana progres itu yang perlu dimasifkan lagi. Jadi ketika vaksinasi di Solo segera selesai, prioritasnya bagaimana persentase vaksinasi di kawasan Soloraya,” terang Sugeng.
Menurut dia, Solo tidak bisa berdiri sendiri terkait langkah penanggulangan pandemi Covid-19. Capaian vaksinasi Covid-19 Solo yang tertinggi secara nasional harus diimbangi capaian vaksinasi yang sama di kabupaten sekitarnya. Tujuannya menciptakan kekebalan komunitas.
Baca Juga: Prediksi Persebaya vs Tira Persikabo: Ambisi Rebut 3 Poin Pertama
Dengan begitu menurut Sugeng geliat ekonomi bisa pulih. “Sektor andalan Solo itu pariwisata. Bila sektor ini belum dibuka 100 persen, geliat ekonomi belum seperti yang diinginkan. Tingkat okupansi hotel belum penuh, juga restoran-restoran belum seramai dulu,” papar dia.