by Septhia Ryanthie Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Jumat, 9 Agustus 2013 - 17:20 WIB
Esposin, BOYOLALI -- Selama libur Lebaran 2013, para peternak ayam di Desa Winong, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, rata-rata tak bisa mengirim pasokan telur ke luar daerah, terutama Jakarta dan sekitarnya.
Juru bicara peternak ayam petelur, Tukinu mengemukakan, saat Lebaran para pekerja di kota kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya mudik Lebaran. Praktis, para pedagang besar di daerah itu juga libur. Karenanya, telur tidak bisa dikirim dan berdampak terhadap menurunnya permintaan. Sementara, ayam tetap terus berproduksi sepanjang hari yang mengakibatkan over produksi.
“Mulai H-3 Lebaran, telur dikandangkan di gudang,” ujar Tukinu, ketika dihubungi Esposin.
Telur baru bisa dikirim kembali ke luar kota mulai H+3 Lebaran. Sedangkan pengiriman tidak ada persoalan karena armada pengangkut sembilan bahan pokok (sembako) tetap diizinkan melintas.
Dalam sehari, lanjutnya, total telur yang dihasilkan peternak di Boyolali mencapai 40 ton. Dari jumlah itu, yang dikirimkan ke luar daerah mencapai 50 persen. Dengan demikian, total jumlah telur yang dikandangkan saat Lebaran mencapai separuh hasil produksi.
“Permintaan telur biasanya terus menurun saat mendekati lebaran,” bebernya. Sehingga hasil produksi hanya bisa dijual di lokal Soloraya.
Sementara, harga telur dari peternakan kini dilepas Rp16.700/kilogram (kg).