Esposin, KARANGANYAR-Seribuan tiket event Lawu Jazz Festival yang akan dihelat pada Sabtu-Minggu (14-15/9/2024) di Wonderpark Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, ludes terjual.
Gelaran perdana pentas musik ini ini menampilkan musikus jaz nasional yang dikolaborasikan dengan harmonisasi pesona alam Gunung Lawu. Musikus kondang seperti Kunto Aji, Efek Rumah Kaca, serta Good Morning Everyone, Sruti dan lainnya siap tampil pada Lawu Jazz Festival 2024.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Selain itu juga ada penampilan musikus lokal yang memeriahkan Lawu Jazz Festival. Event ini merupakan kolaborasi Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) bersama The Lawu Group selaku supporting serta penyedia venue.
Koordinator Tiket Lawu Jazz Festival yang juga General Manager The Lawu Group, Achmad Ridho, mengatakan hingga kini sudah 1.000-an tiket terjual. Pengunjung dapat membeli tiket pada website lawujazzfestival.com.
"Target kami memang tidak muluk-muluk, karena ini event perdana. Targetnya cukup 2.000 penonton setiap hari. Sekarang sudah 1.000 tiket terjual belum ditambah dengan invitation-invitation," kata dia saat berbincang dengan Esposin, Rabu (11/9/2024).
Dalam rangka Hari Jadi ke-107 Karanganyar, dia mengatakan, panitia memberikan flash sale tiket Lawu Jazz Festival dari Rp250.000 menjadi Rp150.000 per hari. Namun tiket ini diberikan terbatas bagi 107 orang pembeli pertama.
Berbagai persiapan terus dilakukan menjelang gelaran Lawu Jazz Festival. Sampai saat ini, diakuinya, persiapan masih sesuai jadwal dan mencapai 99 persen. Di hari pertama, dia mengatakan Lawu Jazz Festival akan dibuka dengan penampilan perfoma Cantigi. Lalu penampilan Etno Esemble, Yuyun A. Sruti dan Indro. Kemudian performa Lawu Jazz Festival malam hari akan ditutup dengan penampilan Kunto Aji.
Sedangkan hari kedua Lawu Jazz Festival, ada penampilan Iswara Tustha, Hari Toledo dan dilanjutkan dengan performa Good Morning Everyone. Selanjutnya malam hari akan ditutup dengan penampilan penyanyi Efek Rumah Kaca. "Lawu Jazz Festival dimulai pukul 15.15 WIB sampai 21.15 WIB atau selesainya," katanya.
Dia mengatakan antusiasme pengunjung menikmati musik jazz dengan pesona alam Gunung Lawu cukup tinggi. Tidak hanya berasal dari Soloraya saja, namun beberapa daerah lain seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan lainnya. Para pengunjung ini mulai memenuhi penginapan dan hotel di wilayah Tawangmangu. Apalagi event tersebut bertepatan dengan libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW.
Berbeda dengan event-event musik yang biasa diselenggarakan, Lawu Jazz Festival akan menampilkan berbagai budaya lokal dari lereng Lawu. Konser musik di alam, dengan pemandangan Gunung Lawu yang menawan akan menjadi daya tarik event ini. Event ini digelar di sebuah objek wisata Wonderpark Tawangmangu berada di Jl. Ombang-ombang Nomor 32 Blumbang, Kecamatan Tawangmangu.
Dengan mengusung konsep wisata alam ramah keluarga dengan bertemakan wonderland, dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti lahan parkir, toilet, musala, hingga free wifi. Wisatawan juga bisa menginap karena disini terdapat villa, resort, cottage, camping dan juga glamping.
"Event perdana dengan pesona alam Lereng Gunung Lawu ini akan memberi harmoni tersendiri bagi pencinta musik jaz," katanya.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Karanganyar yang juga Asisten II Setda Pemkab, Titis Sri Jawoto mengatakan gelaran Lawu Jazz Festival pertama digelar di Karanganyar dengan mengusung tema "Maju, Kompetitif, dan Harmoni.
Titis mengatakan selaras dengan tagline Karanganyar 2030 Life of Center Nusantara, gelaran konser musik jaz ini menjadi pilihan untuk sustainabilitas kunjungan wisata. Menurut Titis, Karanganyar berani berkompetisi dengan daerah lain yang sukses menyelenggarakan gelaran musik seperti Bromo, Dieng, maupun ljen.
"Gunung Lawu tidak kalah pesonanya. Bahkan bisa dibilang potensi Gunung Lawu bagus untuk menyelenggarakan gelaran musik, baik alamnya, fasilitasnya, aksesnya, maupun posisi geografisnya," katanya.
Dia menyampaikan gelaran musik ini akan menciptakan kesuksesan sama dengan event lari trabas Gunung Lawu, Siksorogo yang sudah menjadi gelaran rutin olahraga tahunan di Karanganyar.
"Kalau sport tourism di Karanganyar saja bisa sukses, kenapa tidak dengan gelaran lain? Gelaran festival musik jaz, misalnya," ujarnya.