Langganan

Lanjutkan Kiprah Para Maestro, Belasan Anak Tampil di Festival Dalang Klaten 2024 - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 15 September 2024 - 20:50 WIB

ESPOS.ID - Seorang anak tampil di Festival Dalang Anak 2024 yang digelar di Monumen Juang 45 Klaten, Minggu (15/9/2024). Festival digelar untuk melestarikan seni pertunjukan asli Indonesia. (Espos.id/Taufiq Sidik Prakoso)

Esposin, KLATEN – Sebanyak 15 dalang anak tampil memeriahkan Festival Dalang Anak 2024 di Pendopo Monumen Juang 45 Klaten, Minggu (15/9/2024). Kegiatan itu digelar untuk melestarikan seni pertunjukan sekaligus menguatkan Kabupaten Bersinar sebagai gudangnya dalang.

Belasan anak itu terbagi dalam dua kelompok umur yakni kategori A usia delapan tahun hingga 11 tahun tujuh bulan terdiri dari empat peserta. Kategori B usia 12 tahun hingga 14 tahun tujuh bulan dengan jumlah peserta 11 orang.

Advertisement

Masing-masing peserta dibebaskan memilih lakon yang dimainkan dengan batasan waktu tampil 35 menit. Mereka dinilai dua juri dari ISI Surakarta dan UNY.

“Kriteria penilaian terdiri dari sabetan, suluk, pengiring, serta unsur lainnya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho, saat ditemui di sela festival.

Nugroho mengungkapkan festival itu digelar sebagai upaya untuk menjalankan regenerasi para pelestari seni pertunjukan tradisional asli Indonesia khususnya wayang kulit yang sudah ditetapkan Unesco sebagai warisan budaya tak benda.

Advertisement

Selain itu, festival itu digelar untuk semakin menguatkan Klaten sebagai kota dalang. Julukan itu tak bisa dilepaskan dari sosok dalang kondang di Tanah Air kelahiran Klaten, Ki Narto Sabdo.

“Harapannya ini muncul bakat-bakat muda sebagai penerus pelestari seni pertunjukan tradisional. Ini sekaligus melanjutkan perjuangan para tokoh pedalangan seperti maestro Ki Narto Sabdo dan Ki Anom Suroto,” kata Nugroho.

Salah satu peserta, Delizeo Karsten Wardhana, 12, mengatakan persiapan yang dia lakukan mulai dari menghafalkan naskah serta percaya diri. Pelajar kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten itu bakal menampilkan lakon Bima Bungkus yang mengisahkan tentang lahirnya Bratasena. 

Advertisement

Ditanya soal kecintaannya pada wayang kulit, Zeo mengaku sudah senang menyaksikan wayang kulit sejak usia dua tahun.

“Dari keluarga tidak ada yang menjadi dalang. Ceritanya dulu waktu kecil sering diajak nonton wayang kulit dan akhirnya suka. Kemudian pada 2020 mulai belajar menjadi dalang wayang kulit. Kalau teman-teman justru menyemangati saya,” kata Zeo.

Advertisement
Mariyana Ricky P.D - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif