by Ponco Suseno - Espos.id Solopos - Jumat, 24 September 2021 - 10:30 WIB
Esposin, KLATEN — Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turun ke sawah guna menanam padi di Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jumat (24/9/2021) pagi. Pada kesempatan itu, Airlangga Hartarto juga berbincang dengan petani di desa setempat.
Berdasarkan pantauan Esposin, Airlangga Hartarto terlebih dahulu berbincang dengan salah seorang petani muda di Sidowayah tentang alat pendeteksi cuaca dan PH tanah. Berbekal alat tersebut, petani di Sidowayah mampu memperkirakan kondisi cuaca dan menentukan kapan waktu pemupukan.
Selanjutnya, Airlangga menanam tanaman padi jenis Srinuk dengan transplanter.
Baca juga: Tak Ada Sebaran, Apam Yaa Qawiyyu Tetap Dibagikan ke Warga Lewat Ojol
Setelah itu, Airlangga berbincang dengan petani perempuan yang sedang bercocok tanam tanaman Srinuk di Sidowayah.
"Hari ini kita dipertontonkan petani padi yang sudah melakukan teknologi. Ada alat yang dipasang untuk mengetahui cuaca dan PH. Satu hektare tanaman padi bisa menghasilkan 6-7 ton padi," kata Menko Perekonomian di sela-sela kunjungannya di Sidowayah.
"Jenis tanaman padi di sini Srinuk. Modifikasi rajalele asli klaten," kata Airlangga.
Baca juga: Petani Tembakau di Klaten Tolak Rencana Kenaikan Cukai Tembakau
Salah seorang petani milenial asal Sidowayah, Hartoyo, mengatakan salah satu persoalan yang dihadapi petani di lapangan, yakni terkait permodalan. Hal itu bisa teratasi dengan adanya kredit usaha rakyat (KUR) di perbankan.
"Sewa lahan seluas 3.000 meter persegi selama satu tahun senilai Rp7 juta. Saat ini, punya pinjaman Rp13 juta. Semoga ke depan bisa menambah hingga Rp50 juta," katanya.