by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Selasa, 5 Oktober 2021 - 19:33 WIB
Esposin, KLATEN—Masyarakat Klaten membuat kuburan pembuang sampah sebagai protes terhadap perilaku para pengguna jalan yang membuang sampah sembarangan di lokasi setempat. Kuburan sampah itu terlihat di belakang Stadion Trikoyo Klaten, Selasa (5/10/2021).
Sebelum di belakang Stadion Trikoyo, kuburan sampah juga pernah dibikin warga di pinggir Jl. Jatinom-Tulung, tepatnya di Jembatan Kali Wungu, Majegan, Kecamatan Tulung, Klaten, Senin (30/8/2021). Lokasi kuburan sampah berbatasan dengan Desa Gedong Jetis, Kecamatan Tulung.
Tak jauh dari kuburan sampah itu terdapat spanduk bertuliskan Makam Almarhum Sampah. Tulisan itu berwarna merah.
Baca Juga: Wisata Air Gelar Simulasi, Umbul Ponggok Klaten Kenakan Tarif Rp10.000
"Memang, banyak yang membuang sampah sembarangan. Air di sini juga bau. Enggak bagus untuk mengairi sawah. Sebagai warga, saya berharap tak ada lagi yang membuang sampah sembarangan di Jembatan Kali Wungu," kata warga Majegan, Kecamatan Tulung, Hadi Mulyono, 74, saat ditemui Esposin, Selasa (31/8/2021).
Terkait kuburan sampah di belakang Stadion Trikoyo, Komunitas Peduli Kali Lunyu beberapa kali memasang papan larangan membuang sampah di belakang stadion. Namun selang beberapa lama, papan larangan tersebut hilang.
Ketua Komunitas Peduli Kali Lunyu Klaten, Doni Wahyono, mengatakan jauh sebelum membikin kuburan sampah, anggota Komunitas Peduli Kali Lunyu juga sudah membersihkan sampah di kawasan belakang Stadion Trikoyo. Namun tak berselang lama, lokasi tersebut kembali dipenuhi sampah yang menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu kenyamanan warga yang melintas.
Baca Juga: Bupati Klaten Belum Keluarkan Izin, Objek Wisata Air Gelar Simulasi
"Pembuangan sampah di lokasi itu sudah berlangsung sejak 6-7 bulan terakhir," katanya kepada Esposin, Selasa (5/10/2021).