Esposin, SUKOHARJO-Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Expo 2024 di Sukoharjo diharapkan menjadi momentum kolaborasi guna mewujudkan swasembada pangan. Para petani siap berkolaborasi dengan pemerintah maupun para stakeholder pertanian.
Pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sukoharjo menggelar rembug utama dan KTNA Expo pada 4-7 Oktober 2024 di Taman Budaya Suryani (TBS) Sukoharjo. Acara itu dihadiri Sekda Sukoharjo, Widodo, pengurus dan anggota KTNA se-Kabupaten Sukoharjo serta perusahaan yang bergerak di sektor pertanian. Turut hadir pula pelaku usaha beras sekaligus calon wakil bupati (cawabup) nomor urut satu, Eko Sapto Purnomo.
Promosi BRI Klasterku Hidupku Dorong Pemberdayaan Perempuan lewat Usaha Tani di Bali
Ketua KTNA Sukoharjo Sukirno mengatakan event KTNA Expo diharapkan bisa melahirkan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Termasuk distribusi pupuk dan mekanisasi pertanian yang efektif dan efisien menggenjot produktivitas padi. "Pemerintah pusat menargetkan swasembada pangan berkelanjutan. Target ini harus dibarengi dengan kebijakan dan partisipasi para petani dalam meningkatkan produksi padi," kata dia, Jumat (4/10/2024).
Event ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama antarpemangku kepentingan di sektor pertanian. Transaksi ekonomi antara konsumen dan produsen, konsumen dan industri pertanian serta aneka produk lainnya.
Dalam expo tersebut, ada 40 stan yang diisi KTNA di tingkat kecamatan, Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Sukoharjo, dan sejumlah perusahaan yang bergerak di sektor pertanian. "Ada jalan sehat dan berbagai perlombaan di KTNA Expo 2024," ujar dia.
Sementara itu, Sekda Sukoharjo Widodo mengatakan Pemkab Sukoharjo melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo selalu berkolaborasi dengan organisasi petani seperti KTNA dalam menjalankan program kegiatan di sektor pertanian. Para petani diharapkan mampu menjaga surplus padi dan penyangga pangan nasional.
Bermodal melimpahnya pasokan air ditambah mekanisasi pertanian modern menggunakan alat mesin pertanian (alsintan), Widodo meyakini produktivitas padi di Sukoharjo bakal terus meningkat. "Ke depan, tantangan di sektor pertanian bakal semakin berat. Para petani dituntut beradaptasi dengan teknologi pertanian," papar dia.