by Kurniawan - Espos.id Solopos - Selasa, 5 Juli 2022 - 10:50 WIB
Esposin, SOLO — Narapidana atau napi di Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1 Solo berusaha kabur dengan memanjat atap masjid pada Senin, 4 Juli 2022 sore.
Hal ini membuat geger seisi Rutan. Lonceng berbunyi terus menerus yang menandakan situasi darurat. Informasi yang diperoleh Esposin, napi kasus pencurian itu menjalani hukuman di Rutan Solo sejak Maret 2022 dengan hukuman pidana selama dua tahun.
Kepala Rutan Klas 1 Solo, Urip Dharma Yoga, menurut pengakuan napi bernama Rachmad Fauzi tersebut, sebelum berencana kabur, pada Senin pukul 15.00 WIB, dia sempat menghubungi keluarganya melalui telepon.
Tetapi, karena teleponnya tidak mendapatkan respons. Napi tersebut memutuskan untuk kabur dari Rutan Solo.
Tetapi, karena teleponnya tidak mendapatkan respons. Napi tersebut memutuskan untuk kabur dari Rutan Solo.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Jembatan Jurug B Solo Perlu Segera Dibongkar
Urip menceritakan peristiwa pencobaan napi kabur dari Rutan Solo itu terjadi pada Senin sore setelah pengecekan dan menjelang penguncian kamar pukul 16.30 WIB. Saat dicek sekitar pukul 17.00 WIB, napi bersangkutan tidak ada di kamarnya.
Baca Juga: Jembatan Jurug B Solo Dibongkar September 2022, Terus Mau Lewat Mana?
“Jadi dia lari di atas genting kemudian ketahuan petugas yang langsung memukul lonceng terus menerus menandakan ada kejadian urgen. Setelah itu petugas keamanan yang dipimpin kepala keamanan langsung bergerak menuju lokasi,” ujar Urip soal napi kabur dari Rutan Solo tersebut.
Dia menambahkan petugas keamanan Rutan Solo langsung memerintahkan kepada napi yang mencoba kabur itu untuk turun. Petugas menggunakaa upaya persuasif agar napi tersebut menyerahkan diri.
Baca Juga: Kapan Puasa Arafah 2022? Cek Jadwal dan Bacaan Niatnya Menurut NU
“Petugas berhasil mencegah upaya pelarian dan saat itu juga yang bersangkutan langsung diturunkan dari atap dan digiring ke ruang petugas keamanan,” jelas Urip.
Sementara itu, Kepala Pengamanan Rutan Klas I Solo, Bachtiar Oktaffiandi, menjelaskan napi yang berusaha kabur itu sembunyi terlebih dahulu di toilet masjid. Setelah situasi sepi baru ia keluar dari toilet menuju ke depan masjid memanjat pagar teralis.
Baca Juga: Iduladha di Indonesia & Arab Saudi Berbeda, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Napi itu kemudian lompat ke area perkantoran atas. Dari situ si napi menuju ke atas genting dapur. “Mencoba melompat keluar dari atap namun ketahuan petugas,” ujar Bachtiar.