by Ivan Andi Muhtarom Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Sabtu, 8 Desember 2012 - 04:15 WIB
Camat Wedi, Muhammad Himawan Purnomo, 35, ketika ditemui Esposin di ruang kerjanya, Jumat (7/12) mengatakan Narni akhirnya bersedia dirujuk ke RS Sardjito setelah sebelumnya enggan berobat ke sana. Dalam pemberangkatannya, Narni didampingi keluarga dan tim medis khusus dari unsur bidan Desa Kadilanggon, dokter Puskesmas Wedi dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten.
“Saya membujuk Bu Narni kemarin [Kamis (6/12)] pagi. Ada aspek medis dan non medis yang dialami olehnya. Setelah lama berbincang, akhirnya ia bersedia dibawa ke Jogja. Akhirnya, tadi [Jumat] pagi, dia diantar bersama tim medis,” paparnya.
Himawan menambahkan, pemerintah kecamatan membantu proses administrasi agar pengobatan yang dijalani Narni sepenuhnya gratis. Beberapa pihak juga memikirkan dan mengusahakan pemberian dana kepada keluarga yang ditinggal berobat.
“Di RS Sardjito, tim medis yang akan mengurus semua, bukan keluarga. Tim akan memastikan perawatan Bu Narni. Kalau RS Sardjito tidak mampu, kami akan mengusahakan pengobatan ke tempat yang lain,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Soeradji Tirtonegoro Klaten, tidak mampu menangani operasi memulihkan kondisi wajah Narni Sumarni, 40, yang melepuh akibat tersiram minyak mendidih tujuh tahun silam.
Humas RSUP dr Soeradji Tirtonegoro, Petrus Tri Joko, mengatakan pihak keluarga sudah membawa warga Dusun Tawangsari, Desa Kadilanggon, Kecamatan Wedi, Klaten itu untuk operasi pada Senin (3/12). Akan tetapi, diakui Petrus RSUP dr Soeradji Tirtonegoro belum memiliki alat operasi kulit yang memadai untuk memulihkan kondisi wajah Narni.
“Kalau dokter spesialis kulit kami ada, namun kami tak memiliki alat operasinya. Karena itu, kami merekomendasikan pasien dirujuk ke RS dr Sardjito Jogja,” ujar Petrus, Senin.