Langganan

KKP Pilih Sragen Jadi Lokasi Pertama Edukasi Protein Lewat Susu Ikan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 13 September 2024 - 18:08 WIB

ESPOS.ID - Dirjen PDSPKB Kementerian Kelautan dan Perikanan Budi Sulistiyo (kiri) membawa poster wujudkan generasi emas bersama Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati di Rumdin Bupati Sragen, Jumat (13/9/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Esposin, SRAGEN—Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjuk Kabupaten Sragen sebagai lokasi kali pertama untuk gerakan nasional untuk peningkatan asupan protein bagi masyarakat lewat acara Grebek Ikan dalam waktu dekat. KKP akan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya protein ikan, salah satunya dengan minum susu ikan yang tinggi protein untuk pencegahan stunting.

Rencana tersebut disampaikan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Dirjen) PDSPKP KKP Budi Sulistiyo saat berkunjung ke Sragen dan berdialog langsung dengan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati di Rumah Dinas Bupati Sragen, Jumat (13/9/2024).

Advertisement

Budi menyampaikan kepada Bupati bahwa akan mengenalkan Sragen sebagai gerakan nasional untuk peningkatan kualitas asupan protein bagi masyarakat lewat acara Gerebek Ikan. Niat Budi tersebut disambut baik Bupati Sragen. Yuni, sapaan Bupati, berterima kasih dan menyambut gembira atas rencana itu. Yuni juga akan mengajak masyarakat Sragen untuk gemar makan ikan protein tinggi agar tidak terkena stunting.

Kepada wartawan, Budi menjelaskan acara di Sragen nanti sebagai wujud edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana pentingnya protein ikan untuk pertumbuhan tubuh, kesehatan, dan semuanya. Dia menyatakan Sragen akan menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang menjadi lokasi gerakan nasional peningkatan asupan protein ikan.

Advertisement

Kepada wartawan, Budi menjelaskan acara di Sragen nanti sebagai wujud edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana pentingnya protein ikan untuk pertumbuhan tubuh, kesehatan, dan semuanya. Dia menyatakan Sragen akan menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang menjadi lokasi gerakan nasional peningkatan asupan protein ikan.

“Nanti akan melibatkan anak-anak sekolah, petugas posyandu, terutama para ibu hamil, balita, dan juga ibu-ibu PKK. Jadi ini kesempatan kami bagaimana asupan gizi masyarakat akan ditingkatkan, terutama untuk protein hewani berbahan baku ikan,” ujar Budi.

Dia menjelaskan asupan gizi masyarakat Indonesia itu 62,3 gram per kapita per hari berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) 2023. Dia berkomitmen untuk meningkatkan angka asupan gizi tersebut yang diselaraskan dengan program nasional, yakni program makan bergizi gratis. Dia menyampaikan gerakan ini merupakan transformasi atau bahkan reformasi atau revolusi dalam tata kelola gizi masyarakat.

Advertisement

Dia mengungkapkan susu ikan itu menjadi perbincangan banyak orang. Susu ikan itu, terang dia, sebenarnya hasil penelitian atau pengembangan teknologi terkait dengan ekstrak protein ikan. Dia menyebut penelitinya dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) KKP dan berhasil menemukan ekstrak protein ikan dalam bentuk hidrolisat protein ikan (HPI). Dalam penelitian lanjutannya, ujar dia, diturunkan beberapa produk dan dilaksanakan hilirasi hasil ikan.

“Susu ikan ini minuman berprotein berbasis protein ikan. Kandungannya dapat dilihat di antaranya omega 3, DHA, EPA, kalsium, dan kandungan lainnya, seperti vitamin A dan vitamin B. Protein ini bermanfaat untuk ibu hamil dan balita sebagai pencegahan stunting. Ini bagian dari gerakan bersama mewujudkan generasi emas Indonesia,” jelasnya.

Susu ikan ini mulai produksi pada 2021, kemudian diluncurkan resmi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan bersama Menteri Koperasi dan UMKM pada 2023 lalu. Hingga 2024 ini, Budi menyebut produksi susu ikan sudah mencapai 30 ton per bulan.

Advertisement

“Permintaannya seluruh Indonesia dan terus dikembangkan untuk memenuhi masyarakat se-Indonesia. Ini tantangan bagi kami. Lalu kami mengenalkan ke masyarakat yang harus bangga dengan produk sendiri, bahwa negeri ini bisa menghasilkan bahan makanan berprotein tinggi berbasis ikan,” ujarnya.

Susu ikan ini, jelas Budi, sebagai salah satu pendukung untuk program makan siang gratis atau makan bergizi gratis. Dia memilih Sragen sebagai lokasi pertama gerakan nasional karena lokasi Sragen yang jauh dari laut. Dia mengatakan banyak orang berkonotasi daerah yang jauh dari laut konsumsi ikannya kurang dan selera ukannya berkurang.

“Kami mencoba di Sragen dengan ikan segar dan olahan ikan dan HPI. Ikan yang diolah itu ikan laut dengan nilai ekonomis rendah hasil tangkapan nelayan. Jadi program makan siang bergizi itu memiliki multiplier effect besar,” ungkap Budi.

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif