by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Minggu, 11 Desember 2022 - 10:29 WIB
Esposin, SOLO--Warga berebut perabotan rumah tangga pada ngunduh mantu Kaesang Pangarep dengan Erina Sofia Gudono di halaman Loji Gandrung, Solo, Minggu (11/12/2022). Orang lanjut lansia perempuan ikutan berebut.
Pantauan Esposin penari dari Institut Seni Indonesia Surakarta tampil pada prosesi begalan atau setelah keluarga Jokowi menyebarkan udik-udik dengan simbol koin dan beras.
Selanjutnya warga yang telah menunggu momen begalan atau membagikan perabotan rumah di depan rumah dinas Wali Kota Solo/Loji Gandrung bisa masuk halaman Loji Gandrung setelah personal keamanan membuka pintu pagar.
Mereka pun berebutan untuk mengambil perabotan rumah yang dibagikan. Perabotan yang tersedia pada pikulan habis halam sekejap. Tidak semua orang mendapatkan perabotan itu. Maklum, saking banyaknya orang yang terlibat sementara jumlah barang terbatas.
Mereka pun berebutan untuk mengambil perabotan rumah yang dibagikan. Perabotan yang tersedia pada pikulan habis halam sekejap. Tidak semua orang mendapatkan perabotan itu. Maklum, saking banyaknya orang yang terlibat sementara jumlah barang terbatas.
Salah satu warga yang mendapatkan perabotan, Suparmi, mengatakan senang mendapatkan satu barang perabotan rumah tangga setelah bersaing dengan puluhan ibu-ibu lainnya di sisi barat halaman Loji Gandrung Solo.
Baca Juga: Lucunya Jan Ethes Ikut Ambil Udik-Udik, Kaesang Protes Biar Disisain Koin
Sulastri, 63, yang datang bersama empat orang tetangganya dari RT 002/RW 009, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Solo. Dia berangkat jalan kaki sejak pukul 05.30 WIB.
“Harapannya supaya semua lancar. Ini kali pertama saya ikut secara langsung pernikahan putra Presiden,” kata dia.
Adapun Loji Gandrung menjadi lokasi dekorasi ngunduh mantu. Asmoro Decoration menyiapkan dekorasi Jawa Klasik Mataram Islam.
Baca Juga: Foto-Foto Warga Panjat Tiang demi Melihat Kirab Pernikahan Kaesang-Erina
Art Director Asmoro Decoration, Pandji Vasco Da Gama, menjelaskan Begalan diambil dari kisah pemimpin yang dibegal. Kemudian munculah tradisi begalan dengan harapan terbebas dari bahaya.
Selanjutnya temanten serta keluarga kirab dengan kereta kencana dari Loji Gandrung sampai Pura Mangkunegaran. Kaesang dan Erina berada di kereta kencana paling depan.
Selanjutnya keluarga Kaesang dan keluarga Erina mengikuti dengan kereta kencana di belakangnya. Mereka membagikan suvenir dengan cara dilempar kepada warga.