by Aris Munandar - Espos.id Solopos - Minggu, 11 Oktober 2020 - 16:15 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Lagu ciptaan pemuda asal Kecamatan Eromoko, Wonogiri, Wahyu Setiyawan alias Wahyu Glece, 23, dinyanyikan oleh penyanyi dangdut yang saat ini tengah populer, Happy Asmara.
Lagu dengan judul Waduk Baran Ninggal Tatu itu dibawakan Happy Asmara dalam sebuah video klip. Video itu kini telah diunggah di channel youtube Pelita Utama. Jumlah subscriber pada channel itu mencapai 2,1 juta.
Pelita utama merupakan sebuah perusahaan yg bergerak di bidang industri rekaman serta distributor produk hasil- hasil rekaman yang berdiri sejak 2004.
Robot Suryamu, Bantu Nakes Tangani Pasien Covid-19
Robot Suryamu, Bantu Nakes Tangani Pasien Covid-19
Video yang diunggah sejak 25 Juli lalu itu, hingga Minggu (11/10/2020) siang WIB, telah ditonton sebanyak 37.755 orang. Sementara itu video klip asli yang diunggah dalam channel youtube Atta Movies sejak 3 Juni, telah ditonton sebanyak 9.448 orang.
Lagu itu bisa dinyanyikan oleh Happy Asmara berawal dari Wahyu yang mengirim hasil karya pribadinya tersebut ke Pelita Utama pada April lalu. Kebetulan, pada saat itu Pelita Utama tengah mempunyai project dengan Happy Asmara.
Wahyu menceritakan, lagu itu dibuat berdasarkan kisah nyata yang ia alami. Saat itu Wahyu mempunyai seorang kekasih yang tinggal di Pacitan, Jawa Timur. Karena kekasihnya tidak bisa menerima keadaan Wahyu, akhirnya kisah cintanya kandas.
Ia ingin tinggal bersama neneknya di kampung halaman. "Saat itu saya ingin mencari ketenangan. Menenangkan diri, cari suasana di kampung halaman. Saya balik ke Wonogiri ini 11 bulan yang lalu," ungkap dia.
Pada saat itu, ia mulai menciptakan beberapa lagu yang mengisahkan dirinya. Lagu Waduk Baran Ninggal Tatu itu ia buat secara spontan. Pembuatannya hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit.
Berkah Dam Colo Nguter Ditutup, Ratusan Warga Panen Ikan
Dengan dibelinya lagu miliknya oleh pelita utama dan dinyanyikan oleh Happy Asmara, pemuda Wonogiri itu merasa senang. Menurut Wahyu, ia merupakan orang yang beruntung. Karena banyak orang yang menciptakan lagu kemudian di kirim ke pelita utama. Dan belum tentu lagu itu bisa lolos dan diambil pihak pelita utama.
"Tujuan utama saya bukan materi atau uang yang diperoleh. Karya saya bisa dikenal dan dinikmati orang banyak saja saya sudah senang," ujar dia.
Karya yang diciptakan Wahyu tidak lepas dari pengalamannya sebagai seorang pengamen di Solo. Namun, kini ia memilih tinggal di Wonogiri dengan pekerjaan yang seadanya. "Saat ini saya jadi kuli bangunan. Sebelumnya petani. Apapun pekerjaannya, saya syukuri dan terima," kata dia.