Esposin, KLATEN -- Para siswa baru Kampus 2 atau yang disebut juga kelas jauh SMAN 1 Karangnongko, Klaten, sudah mulai mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) tahun ajaran 2024/2025. Total ada 117 siswa di kelas jauh yang belajar di rumah warga Desa Tlogowatu, Kecamatan Karangnongko.
Ruang kelas jauh untuk siswa angkatan baru itu terpaksa meminjam rumah warga karena tidak ada gedung atau bangunan lain yang lebih representatif. Sementara SMA negeri baru yang diimpikan warga Kemalang sejak lama belum dibangun.
Saat ini ada tiga angkatan kelas jauh, yakni angkatan 2022/2023 yang sekarang duduk di kelas XI menempati dua ruang kelas di SDN 1 Tlogowatu. Kemudian angkatan 2023/2024 yang kini kelas XI menempati aula Balai Desa Tlogowatu. Sementara angkatan baru 2024/2025 atau kelas X menempati rumah warga.
Ada dua rumah warga yang dipinjam untuk kelas X yang terdiri dari 117 siswa. Lokasinya berada di tengah perkampungan Dukuh Genep, RT 021/RW 009, Desa Tlogowatu. Lokasi kedua rumah berdekatan dan hanya terpisahkan jalan kampung.
Pemilik rumah dengan ikhas dan sukarela meminjamkan sebagian bangunan rumah mereka untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Bangunan masing-masing rumah yang digunakan untuk ruang kelas berupa limasan dan cukup lapang menampung puluhan siswa.
Masing-masing rumah memiliki halaman luas dan cukup untuk menampung sepeda motor siswa. Aktivitas KBM sudah dimulai sejak Rabu (31/8/2024). Sebelum KBM dimulai, Kepala Desa (Kades) Tlogowatu, Suprat Widoyo, terlebih dulu bertamu ke masing-masing pemilik rumah untuk kulanuwun dan meminjam sebagian ruangan rumah untuk KBM.
Permohonan itu langsung disetujui pemilik rumah yang siap berbagi tempat demi kelancaran aktivitas KBM untuk siswa kelas jauh. Seperti disampaikan keluarga Subagyo, pemilik salah satu rumah yang digunakan untuk aktivitas KBM siswa kelas jauh.
Baru Direnovasi
Pemilik rumah itu ikhlas meminjamkan sebagian bangunan rumahnya untuk kelas jauh. Padahal, bangunan rumah yang digunakan untuk kelas jauh baru kelar direnovasi.“Sebelumnya Pak Kades nembung pinjam tempat untuk sekolah. Kebetulan suami saya ketua RT. Ya langsung jawab oke. Insyaallah ikhlas. Kebetulan saya juga mengabdi di SMP. Jadi saya juga memahami. Sama-sama berjuang agar anak-anak agar ada tempat untuk belajar,” jelas istri Subagyo, Rustiti, 48, saat ditemui Esposin di rumahnya, Kamis (1/8/2024).
Rustiti belum mengetahui sampai kapan sebagian rumahnya digunakan untuk kelas jauh. Dia pun tak mempermasalahkan jika sebagian rumah digunakan untuk kelas jauh hingga sekolah setingkat SMA di Kecamatan Kemalang dibangun dan siap dioperasikan.
Rustiti menuturkan ruangan yang digunakan untuk kelas jauh sebelumnya berupa rumah Jawa kuno. Ruangan itu jarang digunakan untuk aktivitas keluarga tapi lebih sering digunakan untuk pertemuan sosial.
Sebelumnya, kondisi bangunan rumah itu sudah mulai rusak. Genting sudah bocor. Seiring permohonan pinjam tempat, pemilik rumah secara spontan melakukan rehab rumah.
Rehab berlangsung selama lebih dari sebulan. Setelah rampung direhab, ruangan langsung digunakan untuk KBM siswa kelas jauh. “Renovasi itu spontan saja. Alhamdulillah ada rezeki kemudian direhab,” jelas dia.
Rustiti juga berharap sekolah negeri setingkat SMA sederajat segera dibangun dan dioperasikan di Kemalang. Tujuannya, agar warga di wilayah lereng Gunung Merapi tak kesulitan lagi meneruskan jenjang pendidikan setamat SMP.
Sementara itu, sarana dan prasarana untuk menunjang aktivitas KBM seperti kursi lipat, meja, dan papan tulis disediakan dari SMAN 1 Karangnongko. Sebelum KBM dimulai, sarana dan prasarana itu sudah dibawa ke dua rumah yang siap digunakan untuk kelas jauh.
Rencana Pembangunan SMA
Kelas jauh atau kampus 2 SMAN 1 Karangnongko di Tlogowatu, Kemalang, Klaten, itu menjadi solusi bagi siswa terutama dari wilayah Kecamatan Kemalang yang terkendala sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).SMAN 1 Karangnongko menjadi satu-satunya sekolah negeri jenjang SMA sederajat yang paling dekat dengan Kecamatan Kemalang. Itu pun jarak wilayah Kecamatan Kemalang seperti Desa Tlogowatu dan Tegalmulyo cukup jauh dari sekolah tersebut.
Sudah ada tiga jenjang kelas di kampus 2 atau kelas jauh. Kelas X terdiri dari 117 siswa, kelas XI ada 83 siswa, dan kelas XII sebanyak 38 siswa. Aktivitas pembelajaran di kelas jauh sama halnya dengan pembelajaran di sekolah pada umumnya.
Terkait guru, Kepala SMAN 1 Karangnongko, Sriyono, menjelaskan guru yang memberikan pembelajaran kepada siswa berasal dari SMAN 1 Karangnongko. “Guru semuanya dari SMAN Karangnongko. Kerja keras dan kerja ikhlas. Ada 52 guru baik PNS, PPPK, maupun GTT. Karena ada kelas jauh, sehingga mengajarnya mobilitas [mengajar di sekolah reguler dan kelas jauh],” jelas Sriyono.
Sementara itu, rencana pembangunan sekolah setingkat SMA di Kecamatan Kemalang terus bergulir. Pemkab Klaten sudah menyiapkan lahan untuk pendirian sekolah tersebut. Lokasinya berada di Dukuh Genep, tak jauh dari rumah warga yang kini digunakan untuk kelas jauh.
Lahan itu dihibahkan ke Pemprov Jateng untuk didirikan sekolah setingkat SMA sederajat. Bupati Klaten, Sri Mulyani, berharap Pemprov segera membangun SMA di Kemalang dan bisa segera dioperasikan.