by Muhammad Ismail Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Selasa, 1 Maret 2016 - 18:40 WIB
Esposin, BOYOLALI--Harga daging sapi potong di sejumlah pasar tradisional di Boyolali turun dari sebelumnya Rp110.000/kg menjadi Rp97.000/kg. Penurunan terjadi akibat stok daging di pasar melimpah.
Salah seorang penjual daging sapi, Basuki, mengatakan puncak kenaikan harga daging sapi di pasar terjadi pada awal tahun ini. Kenaikan saat itu dipicu akibat penerapan pajak pertambahan nilai (PPn) sebesar 10% pada setiap peternak sapi.
“Harga daging sapi awal tahun ini menembus Rp120.000/kg sampai Rp140.000/kg. Sekarang harga kembali stabil setelah kebijakan PPn dicabut pemerintah,”ujar Basuki saat ditemui Esposin di Pasar Pengging, Banyudono, Selasa (1/3/2016).
Basuki mengatakan turunnya harga daging dipasaran disebabkan karena stok daging sapi di tingkat rumah pemotongan hewan (RPH) melimpah. Peternak sapi dalam kondisi seperti sekarang banyak yang menjual hewan sapi dan uangnya digunakan untuk modal menanam padi.
“Banyaknya peternak yang ingin menjual sapi membuat sejumlah RPH atau tempat jagal sapi dipenuhi sapi untuk mengantre dipotong,” kata dia.
Ia mengakui meskipun harga sapi turun pembeli daging sapi relatif tetap. Pembeli sapi banyak ketika warga punya acara hajatan. Meskipun harga sapi mahal ketika orang membeli untuk keperluan acara hajatan akan membelinya.
“Penjualan hewan sapi di Boyolali bertambah banyak pada tahun ajaran baru nanti. Peternak menjual sapi untuk biaya sekolah,” kata dia.
Pedagang lainnya, Toni Wargiyono, mengatakan harga daging sapi kualitas biasa harganya Rp95.000/kg, kualitas super Rp97.000/kg. Ia mengakui rencana pemerintah melakukan impor daging sapi dengan jumlah banyak awal tahun ini membuat harga daging di pasar anjlok.
“Kami meminta pemerintah tidak menjual daging sapi impor dipasaran karena dinilai merugikan peternak sapi. Daging sapi impor baru dijual di pasar jika benar-benar daging sapi langka,” kata dia.