Langganan

Kebutuhan Air Bersih: Sumur Dalam Keprabon Dibor - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Iskandar Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 13 Oktober 2012 - 10:43 WIB

ESPOS.ID - Sumur dalam di Keprabon, Klaten, dibor dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga setempat, Jumat (12/10/2012). (Iskandar)

Sumur dalam di Keprabon, Klaten, dibor dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga setempat, Jumat (12/10/2012). (Iskandar)

POLANHARJO-Sumur dalam yang akan digunakan untuk Program Nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (pamsimas) Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, mulai dibor. Diharapkan sumur itu bisa dimanfaatkan untuk 910 kepala keluarga (KK) warga setempat. “Untuk sementara pamsimas ini kami harapkan bisa dimanfaatkan 422 KK warga Keprabon Timur dulu. Baru setelah itu giliran warga Keprabon Barat atau Kuwel bisa menikmati,” ujar Kaur Pemerintahan Desa Keprabon, Polanharjo, Klaten, Timbul Basuki ketika ditemui di desanya, Jumat (12/10). Menurut dia dana pembuatan pamsimas didesanya berasal dari tiga sumber. Tiga sumber itu masing-masing dari dana APBN Rp192.500.000, APBD Kabupaten Klaten Rp27.500.000, swadaya Rp55 juta. Keberadaan pamsimas dinilai amat penting bagi warganya. Karena seiring dengan perkembangan zaman kualitas air bersih di wilayahnya mengalami penurunan sehingga kurang sehat. Hal itu akibat banyaknya rumah huni yang didirikan warganya berikut septic tank-nya. Dengan demikian sumber mata air yang semula bagus, karena rumah hunian masih belum banyak, sekarang menjadi rentan pencemaran. Oleh sebab itu dengan adanya pamsimas yang mengambil air dari sumur dalam, kualitas air diharapkan akan lebih sehat. “Sumur yang sekarang sedang dibor itu rencananya memunyai kedalaman 50 meter. Diharapkan kedalaman itu akan mampu memperoleh air dengan kualitas seperti yang diharapkan,” ujar Timbul. Dia menjelaskan saat ini di desanya kira-kira terdapat 715 rumah dengan jumlah sumur 570 buah. Rata-rata air sumur warga mengambil air permukaan tanah. Namun jika pamsimas yang nantinya pengelolaannya diserahkan ke badan pengelola sarana perusahaan air minum itu berfungsi, warga akan bisa memanfaatkan air berkualitas baik dengan mudah. Sementara itu salah seorang warga setempat, Ny Parto, 65, mengaku belum terfikirkan berlangganan air pamsimas. “Nanti kalau disuruh membayar kami tentu keberatan. Karena saya memunyai sumur yang airnya jernih kok,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Rini Yustiningsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif