Langganan

KEBAKARAN LAWU : BPBD: Warga Solo Tak Perlu Panik - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Ayu Abriyani K.p Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 25 Oktober 2015 - 02:01 WIB

ESPOS.ID - Tentara memotret kebakaran Lawu dengan kamera handphone, Kamis (22/10/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Kebakaran Lawu, warga Solo diminta tidak panik munculnya kabut asap di sejumlah kawasan di Solo.

Esposin, SOLO--Dugaan menyebarnya asap di Solo akibat kebakaran di Gunung Lawu ditanggapi secara santai Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Gatot Sutanto.  Menurut dia, warga Solo tak perlu panik dan khawatir dengan kabar tersebut.

Advertisement

"Sampai saat ini kondisi Solo masih aman dan tidak ada asap. Meskipun ada mendung atau kabut tipis, itu karena cuaca yang memasuki pancaroba atau hendak beralih musim penghujan. Jadi, jangan langsung dianggap asap dari kebakaran di Gunung Lawu," katanya saat dihubungi Esposin, Sabtu (24/10/2015).

Ia pun menegaskan terus berkoordinasi dengan BPBD di kabupaten sekitar seperti Karanganyar, Wonogiri, dan Sukoharjo terkait permasalahan di Gunung Lawu.

Gatot menyatakan kebakaran di Gunung Lawu sudah padam beberapa hari lalu. Meskipun ada asap, tidak sampai ke Solo karena lahan yang terbakar bukan seperti di Kalimantan dan Sumatra.

Advertisement

"Di Gunung Lawu kebakarannya hanya di semak-semak sehingga dampaknya tidak sebesar di Sumatra dan Kalimantan yang merupakan lahan gambut. Kalau ada asap, dampaknya hanya di lereng-lereng gunung, seperti di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri yang memang letaknya di lereng Lawu selatan," ujarnya.

Dia juga menyatakan telah berkoordinasi dengan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan Dinas Kesehatan Kota (DKK) jika tidak ada laporan warga yang mengeluh sakit pernapasan akibat asap Lawu. Gatot mengimbau warga Solo agar tidak panik dan terlalu khawatir akan dampak kebakaran di Gunung Lawu.

"Cuaca panas disertai mendung seperti saat ini di Solo sering terjadi di Jakarta yang banyak polusi udara. Jadi, ada asap yang berkumpul di langit tetapi tidak hujan sehingga terlihat seperti mendung," tutur Gatot.

Advertisement
Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif