Langganan

Kebakaran Hanguskan Rumah Warga Ampel Boyolali, Kerugian Capai Rp100 Juta - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Nimatul Faizah  - Espos.id Solopos  -  Senin, 16 September 2024 - 08:55 WIB

ESPOS.ID - Kru Damkar Boyolali berusaha memadamkan api di rumah warga Urutsewu, Ampel, Boyolali, yang terbakar, Minggu (15/9/2024). (Istimewa/Damkar Boyolali)

BOYOLALI–Kebakaran menghanguskan sebuah rumah di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, pada Minggu (15/9/2024) petang. Kerugian akibat kejadian tersebut sekitar Rp100 juta.

Kasi Bimbingan dan Pengembangan Pemadam Kebakaran (Damkar) Boyolali, Mochamat Supriyatin, menyampaikan rumah yang terbakar tersebut milik warga Karangnongko RT 005/RW 007, Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel.

Advertisement

Tim Damkar Boyolali mendapatkan laporan adanya kejadian kebakaran sekitar pukul 16.29 WIB. Setelah petugas damkar terjun ke lapangan, kebakaran dapat dipadamkan sekitar pukul 18.30 WIB.

“Rumah permanen ukuran 8 meter x 10 meter terbakar, kerugian mencapai kurang lebih Rp100 juta. Yang bisa diselamatkan sepeda motor Vario,” ujar dia kepada Espos, Senin (16/9/2024).

Advertisement

“Rumah permanen ukuran 8 meter x 10 meter terbakar, kerugian mencapai kurang lebih Rp100 juta. Yang bisa diselamatkan sepeda motor Vario,” ujar dia kepada Espos, Senin (16/9/2024).

Ia menjelaskan penyebab kebakaran belum diketahui pasti Supri menjelaskan Damkar Boyolali mendapatkan laporan lalu segera mengirim dua unit truk pemadam kebakaran.

“Ada 12 kru yang kami terjunkan. Instansi lain yang ikut datang ada kepolisian, TNI, perangkat desa, PLN, dan PMI,” jelasnya.

Advertisement

Supriyatin menjelaskan pembakaran sampah yang tidak sempurna artinya sampah belum 100% padam akan tetapi ditinggal sehingga memicu kebakaran.

Terlebih, faktor suhu panas dan kering musim kemarau disertai angin mempercepat menyebarnya api yang belum 100% padam. Supriyatin mencontohkan kasus kebakaran akibat pembakaran sampah dengan kerugian terbesar yaitu kebakaran pabrik rongsok di Ketitang, Nogosari, Selasa (13/8/2024) lalu. Akibat kejadian tersebut, kerugian ditaksir Rp1,5 miliar.

“Saat itu ada orang bakar sampah di area belakang pabrik rongsok, infonya sempat ditunggu tapi karena anginnya besar, akhirnya menjadi tidak terkendali,” jelas dia saat berbincang dengan Espos di kantornya, Jumat (6/9/2024).

Advertisement

Merujuk data, Supriyatin menyampaikan pada Januari terjadi empat kejadian kebakaran, Februari enam kejadian, April dua kejadian, Mei ada enam kejadian, Juni ada tiga kebakaran, dan Juli ada 12 kejadian.

“Terjadi lonjakan cukup drastis pada Agustus 2024, sebulan ada 41 kejadian. Lalu, dari 1-5 September terjadi delapan kebakaran. Dari Januari-Agustus total 81 kebakaran,” kata dia.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan baik rerumputan di lahan sekaligus sampah rumah tangga.

Advertisement

Selain karena pembakaran sampah, penyebab lain kebakaran di Boyolali yaitu korsleting listrik. Hal tersebut salah satunya karena sambungan listrik terlalu banyak sehingga memicu korsleting.

“Ada juga kejadian di daerah Jurug, Mojosongo. Ada orang memasak dengan tungku kayu, diperkirakan apinya sudah mati terus ditinggal tidur, api menyala lagi, tak terkendali, sehingga memicu kebakaran,” kata dia.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif