Esposin, SUKOHARJO-Jumlah pemilih dalam pilkada serentak 2024 bertambah 5.915 pemilih dibanding Pemilu 2024 di Sukoharjo. Jumlah pemilih dalam pilkada serentak ditetapkan sebanyak 684.491 pemilih, sedangkan jumlah pemilih Pemilu 2024 sebanyak 678.576 pemilih.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo menggelar rapat pleno penetapan DPT Pilkada 2024 di pendapa kantor setempat, Jumat (20/9/2024). Kegiatan itu dihadiri jajaran komisioner KPU Sukoharjo, Badan Pengawas Pemilu Sukoharjo (Bawaslu), perwakilan unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Sukoharjo, serta perwakilan pengurus partai politik (parpol).
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Rapat pleno penetapan DPT Pilkada 2024 dipimpin Ketua KPU Sukoharjo, Syakbani Eko Raharjo. Sebelumnya, penyelenggara pemilu telah melakukan proses rekapitulasi data pemilih sementara hasil perbaikan secara berjenjang mulai dari panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat dsa/kelurahan dan panitia pemilihan kecamatan (PPK).
“Jumlah DPT sebanyak 684.491 orang meliputi pemilih laki-laki sebanyak 337.997 orang dan pemilih perempuan sebanyak 346.494 orang,” kata dia.
Bani, sapaan akrabnya, mengatakan wilayah Kecamatan Grogol dan Kartasura menjadi daerah dengan jumlah pemilih terbanyak dibanding daerah lain. Jumlah pemilih di wilayah Grogol sebanyak 90.880 orang. Sedangkan, jumlah pemilih di wilayah Kartasura sebanyak 82.486 orang.
Salinan perincian DPT Pilkada 2024 lantas diserahkan kepada unsur Forkopimda Sukoharjo serta bakal pasangan calon yang ikut berkompetisi dalam Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur 2024 dan Pemilihan Bupati-Wakil Bupati Sukoharjo 2024.
“Tahapan selanjutnya yakni penyusunan serta rekapitulasi daftar pemilih tambahan (DPTb) hingga pendataan daftar pemilih khusus (DPK),” ujar dia.
Sementara itu, Liaison Officer (LO) Partai Gerindra Sukoharjo Bayu Sapto Nugroho mengatakan melakukan pendataan untuk memastikan hal pilih setiap Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih di wilayah Kecamatan Grogol. Dia menemukan sedikitnya sembilan warga yang meninggal dunia namun masih tercatat sebagai pemilih.
Temuan itu telah disampaikan saat pleno rekapitulasi data pemilih sementara hasil perbaikan di tingkat kecamatan pada pertengahan September. “Saya sudah menyampaikan [temuan pemilih meninggal dunia] di tingkat kecamatan. Namun, belum ditindaklanjuti. Tadi penjelasan dari penyelanggara pemilu, masih menunggu bukti autentik berupa surat kematian yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Sukoharjo. Sebenarnya, hal ini bisa ditindaklanjuti mengacu pada surat lelayu dan sebagainya,” ujar dia.