by Gigih Windar Pratama - Espos.id Solopos - Selasa, 20 September 2022 - 20:43 WIB
Esposin, SOLO -- Dinas Perhubungan (Dishub) Solo menanggapi keluhan dan kritik dari sejumlah warga yang menilai Jembatan Jurug C terlalu sempit dan tidak layak untuk dilalui kendaraan dari dua arah selama Jembatan Jurug B ditutup.
Jembatan Jurug B resmi ditutup pada Selasa (20/9/2022) pukul 14.30 WIB. Seluruh kendaraan dialihkan melalui Jembatan Jurug C yang biasanya hanya untuk kendaraan dari arah timur.
Jembatan Jurug C kini dibagi menjadi dua arah untuk menampung pula kendaraan dari arah barat. Kepadatan arus lalu lintas tidak terhindarkan dengan volume kendaraan bermotor yang melintas.
Ditambah lebar jembatan yang cukup sempit. Esposin sempat mengukur lebar jalur di Jembatan Jurug C Solo. Satu jalur memiliki lebar 3,8 meter. Sebagai perbandingan, bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang biasa melewati Jembatan Jurug C memiliki lebar 2,5 meter.
Ditambah lebar jembatan yang cukup sempit. Esposin sempat mengukur lebar jalur di Jembatan Jurug C Solo. Satu jalur memiliki lebar 3,8 meter. Sebagai perbandingan, bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang biasa melewati Jembatan Jurug C memiliki lebar 2,5 meter.
Satu lajur jembatan itu hanya cukup dilewati satu mobil dan satu sepeda motor bersisian. Jika bus AKAP lewat, hampir tidak ada sisa badan jalan di sisi kanan maupun kiri bus sehingga tidak mungkin bagi kendaraan lain untuk menyalip bus.
Baca Juga: Terlalu Sempit, Jembatan Jurug C Solo Dinilai Tak Layak Dilewati 2 ArahKasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dishub Kota Solo, Mudo Prayitno, menjelaskan akan berusaha memaksimalkan jalan-jalan alternatif yang tersedia selama pengerjaan Jembatan Jurug B berlangsung.
Meskipun sudah menyiapkan sejumlah jalur alternatif, nantinya tetap ada evaluasi MRLL bersama kontraktor dan Satlantas Kota Solo. Evaluasi itu dengan melihat dampak yang timbul penutupan Jembatan Jurug B terhadap lalu lintas di Jembatan Jurug C.
Baca Juga: Jembatan Jurug B Solo Resmi Ditutup, Semua Kendaraan Dialihkan ke Jembatan C"Bersama Satlantas dan kontraktor kami akan evaluasi terus untuk pelaksanaan rekayasa lalu lintas ini agar benar benar baik dan meminimalkan dampak lalu lintas yang timbul akibat pembangunan Jembatan Jurug B," jelasnya.
Salah satunya, Mahendra, warga Palur yang sehari-hari bekerja di daerah Laweyan, Solo, mengaku cukup kesal dengan banyaknya proyek yang berjalan bersamaan. “Mau lewat Jurug C lah ya kan sempit sekali, bawa mobil disarankan masuk tol. Lah kalau ke daerah Banjarsari mau keluar mana andai lewat tol kan kejauhan,” ucapnya saat ditemui Esposin, Senin (19/9/2022).
Baca Juga: Jembatan Jurug B dan Mojo Solo Ditutup, Sopir Ambulans Khawatir Kesulitan Akses
Keluhan serupa diutarakan Ega Nurhakim, pengusaha yang setiap hari melewati Jembatan Jurug B menuju lokasi usahanya di Jl Slamet Riyadi Solo. Menurutnya, Jembatan Jurug C Solo masih jauh dari ideal sebagai jalur utama untuk lalu lintas dari dua arah.
“Lah sekarang Jurug C dibuat dua lajur, lebarnya cuma segitu kan ya memaksa tenan. Hla wong kalau normal saja macete ora umum kadang-kadang,” jelasnya.