Langganan

Jateng di Rumah Saja: Lalu Lintas di Sragen Tetap Padat, Ini Kata Warga - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Muh Khodiq Duhri  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 7 Februari 2021 - 12:38 WIB

ESPOS.ID - Lalu lintas kendaraan terlihat ramai di Jl. Raya Sukowati, tepatnya di kawasan Alun Alun Sasana Langen Putra Sragen, Minggu (7/2/2021). (Solopos.com/Moh Khodiq Duhri)

Esposin, SRAGEN – Lalu lintas kendaraan di sejumlah jalan protokol di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, terpantau cukup padat pada hari kedua diberlakukannya program Jateng di Rumah Saja, Minggu (7/2/2021).

Pantauan Esposin, lalu lintas kendaraan terlihat cukup ramai di Jl. Raya Sukowati. Antrean kendaraan terlihat di sejumlah persimpangan jalan.

Advertisement

Baca juga: Hiks... Bayi 8 Bulan di Sidoharjo Sragen Idap Penyakit Langka Atresia Bilier

Advertisement

Penilaian Warga

Diberlakukannya program Jateng di Rumah Saja oleh Pemprov Jateng ternyata tidak menjadi penghalang bagi warga Sragen untuk bepergian keluar rumah dengan kendaraan mereka.

“Bayangan saya kalau program Jateng di Rumah Saja itu diberlakukan, situasi jalanan akan sepi. Ternyata hampir tidak ada bedanya. Itu membuktikan kalau masyarakat tidak sepenuhnya mau berdiam diri di rumah sesuai anjuran Pak Gubernur,” papar Rosyid, 35, warga asal Sidoharjo kala ditemui Esposin di kawasan Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen.

Advertisement

Rosyid menilai program Jateng di Rumah Saja yang diluncurkan Gubernur Ganjar Pranowo terkesan tergesa-gesa dan tanpa melalui kajian yang matang. Masih dibukanya pasar tradisional, kata dia, menandakan bila program Jateng di Rumah Saja belum menunjukkan keseriusan.

“Kebijakan ini serba tanggung. Kalau pedagang boleh berjualan di pasar, tapi warga yang lain diminta di rumah saja tentu sama saja. Itu justru merugikan pedagang. Kalau pedagang saja boleh berkeliaran di luar rumah, warga lain tentu juga merasa cemburu. Wajar bila mereka juga nekat keluar rumah,” paparnya.

Senada disampaikan Waluyo, 55, warga Karangmalang, Sragen. Dia menilai penerapan program Jateng di Rumah Saja terkesan masih setengah hati.

Advertisement

Baca juga: Prediksi Terbaru Akhir Pandemi Covid-19 di Indonesia, Masih Lama?

Dia mengakui program Jateng di Rumah Saja punya tujuan baik yakni mengurangi potensi penularan Covid-19. Akan tetapi, program tersebut hanya bersifat imbauan sehingga masyarakat cenderung mengabaikan program itu.

“Pasti ada warga yang taat imbauan itu dengan tetap berdiam diri di rumah. Tapi, jumlah mereka kemungkinan tidak banyak. Faktanya, jalanan juga masih ramai kendaraan. Kalau dipikir-pikir, apa ya tahan orang tidak bepergian keluar rumah dalam dua hari berturut-turut,” ujarnya.

Advertisement

Baca juga: Cinta Monyet Remaja Jepara: Hamil di Luar Nikah Lalu Aborsi, Gegara Belum Siap Jadi Orang Tua

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Sragen, AKP Ilham Syafriantoro Sakti, mengakui diberlakukannya program Jateng di Rumah Saja tidak begitu berpengaruh terhadap kondisi lalu lintas di akhir pekan di Bumi Sukowati.

“Lalu lintas sedikit longgar. Tapi juga tidak begitu signifikan,” ujarnya kepada Esposin.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif