by Aris Munandar - Espos.id Solopos - Selasa, 22 September 2020 - 14:36 WIB
Esposin,WONOGIRI -- Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT Cabang Kabupaten Wonogiri, Joko Prihanto, menyerukan kepada seluruh warga PSHT Wonogiri agar tidak melakukan gerakan setelah ada peristiwa penganiayaan di Solo beberapa waktu lalu.
Termasuk gerakan yang dikabarkan akan terjadi Selasa (22/9/2020) malam. Beredar kabar ada ajakan kepada para pesilat untuk bergerak ke Solo untuk melakukan penekanan sepekan setelah peristiwa penganiayaan terjadi.
Joko menegaskan kepada seluruh warga PSHT Wonogiri untuk tidak mengikuti ajakan tersebut. Ia mengaku telah menyerukan hal tersebut kepada seluruh warga PSHT melalui pengurus di setiap kecamatan.
Duh, 2 Pejabat DLH Sukoharjo Positif Covid-19, Lantai 4 Gedung Ini Ditutup
Duh, 2 Pejabat DLH Sukoharjo Positif Covid-19, Lantai 4 Gedung Ini Ditutup
"Kami sudah umumkan beberapa hari lalu agar tidak melakukan gerakan. Karena pada hari ini , Selasa, ada ajakan untuk bergerak ke Solo, nanti sore kami melakukan imbauan lagi. Ini sebagai upaya mencegah massa bergerak ke Solo pada malam harinya," kata dia saat dihubungi Esposin, Selasa.
Dia mengatakan setelah ada pertemuan dengan Polresta Solo dan Polres Sukoharjo, jajaran pengurus PSHT sepakat untuk menyerahkan kasus tersebut ke kepolisian. Lantaran itu, anggota PSHT Wonogiri diharapakan untuk tidak melakukan gerakan penekanan.
Dampak Suami Istri Jarang Hubungan Intim, Nomor 4 Kok Ngeri ya?
"Kalau masih ada warga yang bergerak ke Solo, kami akan segera beri pengarahan dan pemahaman agar segera balik kanan, meninggalkan tempat, dan balik ke daerahnya masing-masing," ungkap dia.
Dalam upaya monitoring, menurut dia, pihaknya selalu berkoordinasi dengan institusi terkait, seperti aparat kepolisian. "Di saat kondisi seperti ini kami imbau kepada seluruh warga agar tidak mudah terprovokasi. Agar situasi di wilayah Solo dan sekitarnya berjalan kondusif," ujar dia.
Beredar Kabar Massa akan Konvoi Besar-Besaran di Solo, Begini Respons Tegas Kapolresta
Setelah ada penganiayaan di Solo, Joko juga telah mengimbau kepada anggota PSHT Wonogiri agar tidak memakai atribut PSHT jika keluar rumah. Hal itu untuk menghindari adanya gesekan di tengah masyarakat.
Joko menambahkan warga mudah terprovokasi lantaran beredarnya berita yang berkembang di media sosial.
"Berita yang beredar di media sosial belum tentu benar. Ada unsur provokasi yang sengaja dibenturkan antar satu ormas dengan ormas lain. Maka kami imbau agar tetap tenang dan menyerahkan kasus itu ke kepolisian," kata Joko.