by Kurniawan - Espos.id Solopos - Jumat, 4 September 2020 - 06:00 WIB
Esposin, SOLO -- Pengalaman bertahun-tahun memimpin geng Gondhez's Solo yang anggotanya ribuan orang membuat Nunggal menjadi preman paling ditakuti pada masanya.
Entah sudah berapa pertarungan fisik baik dengan senjata maupun tangan kosong dilakoni pria yang kini tinggal di wilayah Pucangsawit, Jebres, Solo, ini.
Namun menariknya, meski jago berkelahi, Nunggal ternyata tak pernah sekali pun belajar ilmu bela diri. Ia belajar bertarung secara autodidak dan langsung praktik. Kemampuannya menghadapi lawan-lawannya ia pelajari dari perkelahian-perkelahian yang dijalani.
Konfirmasi Positif Melonjak Lagi 19 Kasus, Satgas Covid-19 Solo Mulai Khawatir
Konfirmasi Positif Melonjak Lagi 19 Kasus, Satgas Covid-19 Solo Mulai Khawatir
Naluri, mental dan kemampuan berkelahi Nunggal terus terasah dari satu pertarungan ke pertarungan lain hingga menjadi sosok preman yang paling ditakuti dan disegani di Solo dan sekitarnya.
“Saat berkelahi saya lihat lawan. Dia bawa senjata atau tidak. Kalau
Kehidupan gangster yang digeluti Nunggal dulu memang kerap harus terlibat perkelahian fisik melawan geng atau kelompok lain. Ada banyak geng yang kerap berseteru hingga terjadi gesekan fisik dengan Gondhez's.
Restui Gibran-Teguh Maju Pilkada Solo, Achmad Purnomo Minta 3 Hal Ini
Geng lain yang kerap bergesekan dengan Gondhez's adalah Bronx, meskipun pada akhirnya Bronx juga menjalin hubungan baik dengan Gondhez's. Begitu juga dengan Dewan Muda Complex's atau DMC yang terbentuk pada 2000-an.
Geng lain seperti Jackpot yang bermarkas di Manahan dan geng Zharap relatif berhubungan baik dengan Gondhez's dan tidak pernah ada gesekan.
Kini, meski Gondhez's masih ada, hubungan dengan kelompok-kelompok lain di Solo relatif terjaga. Bahkan dengan DMC, setelah gesekan terakhir pada 2014, hingga kini tidak pernah ada gesekan lagi.
Kedua kelompok berusaha saling menjaga agar Solo tetap kondusif. "Hubungan silaturahmi kami dengan GDZ's saat ini baik. Semenjak kejadian 2014, setelah itu off tidak pernah ada masalah apa-apa. Termasuk ketika kami ketemu dengan atau yang masih jadi anggota juga tidak ada masalah, say hello,” tutur Giyatno, Ketua Mahasiswa Remaja DMC.
Nunggal pun kini lebih banyak menghabiskan hari-harinya dengan momong cucu serta berjualan burung.