by Bayu Jatmiko Adi - Espos.id Solopos - Senin, 13 Desember 2021 - 10:43 WIB
Esposin, BOYOLALI – Upaya penanganan sampah secara efektif terus disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali. Salah satu strategi yang akan digencarkan adalah dengan mengoptimalkan keberadaan bank sampah.
Produksi sampah yang dihasilkan oleh masyarakat di Kabupaten Boyolali dimungkinkan terus meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut disebabkan oleh semakin banyaknya perumahan dan industri yang muncul di Boyolali.
Sekitar 48 ton sampah per hari sudah dapat diolah menjadi pupuk organik. Kemudian sekitar 40 ton sampah per hari masuk ke tempah pembuangan akhir (TPA) yang berada di Desa Winong, Kecamatan Boyolali. Diperkirakan ada sekitar 280 ton sampah yang diciptakan oleh masyarakat setiap harinya.
Baca Juga: DLH Boyolali Dorong Penanganan Sampah Rampung di RT
Baca Juga: DLH Boyolali Dorong Penanganan Sampah Rampung di RT
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati, menyiapkan beberapa langkah strategis terkait pengelolaan sampah untuk menekan jumlah produksi sampah. Strategi tersebut bertujuan beban di TPA Winong dapat berkurang.
Sampah yang dihasilkan di masyarakat Boyolali, sebagian sudah tertangani dari sumber-sumbernya. Ada yang didaur ulang, ada pula yang diambil oleh pengepul barang bekas.
Baca Juga: Warga Boyolali Diajak Pilah Sampah dari Rumah, Nggak Sulit Kok
“Ini kondisi permasalahan di Kabupaten Boyolali. Di TPA kami memang sudah melakukan penanganan sampah secara controlled landfill,” kata Lusia dalam rilis yang diterima Solopos,com, belum lama ini.
Upaya tersebut diharapkan bisa mengontrol sampah yang ada di TPA. Sebagai strategi untuk mengurangi sampah dari sumbernya, pihaknya juga akan mengoptimalkan keberadaan bank sampah.
Total saat ini tercatat ada 319 bank sampah di Kabupaten Boyolali. Sampah-sampah yang masuk bank sampah diharapkan bisa dikelola menjadi barang bermanfaat yang bernilai ekonomis.
Baca Juga: Sempat Viral, Sampah Sungai Pepe Majasto Sukoharjo Akhirnya Dibersihkan
Jika sampah sudah lebih dulu dikelola di sumbernya, nantinya sampah yang sampai ke TPA hanya tersisa yang benar-benar tidak terpakai. “Penghasil sampah wajib melakukan pengurangan sampah dan penanganan sampah. Hingga hanya residu sampah yang diserahkan kepada TPA. Diharapkan secara bertahap dapat mewujudkan sampah nol dari sumbernya.” Ungkapnya.
Sementara itu Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, Wahyu Irawan, mengapresiasi keberadaan bank sampah yang saat ini ada. “Kami sangat mengapresiasi adanya anggota dan kelompok masyarakat yang dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab mengelola sampah di lingkungan masing-masing, utamanya melalui bank sampah,” kata dia.