Langganan

Infrastruktur Desa Masih Menjadi Pekerjaan Rumah di Sragen - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Senin, 27 Mei 2024 - 20:06 WIB

ESPOS.ID - Gedung Pemda Terpadu Sragen. (sragen.go.id)

Esposin, SRAGEN-Kendati jalanan di Sragen sudah dalam kondisi mantap mencapai 87,94% hingga akhir 2023 yang lalu, infrastruktur jalan, dan jembatan masih menjadi masalah pokok yang wajib mendapat perhatian karena masih ada 12,06% jalan yang belum mantap. Di sisi lain, prestasi Sragen selama 2016-2023 luar biasa karena ada 113 prestasi yang membanggakan serta capaian pembangunan selama 2016-2023 yang patut mendapat apresiasi.

Dari data yang disampaikan Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sragen, capaian pembangunan Sragen selama dua periode kepemimpinan Bupati perempuan pertama di Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dapat dilihat dari indikator daerah. Laju pertumbuhan ekonomi 2023 sebesar 5,23%, padahal saat Pandemi Covid-19 sempat turun di angka -1,81% (2020).

Advertisement

Persentase penduduk miskin di Sragen berada pada angka 12,87% (2023) atau turun bila dibandingkan angka 2016 sebesar 14,38%. Kemudian tingkat pengangguran terbuka pada 2017 di angka 4,55% turun menjadi 3,87% di 2023. Indeks pembangunan manusia (IPM) naik trennya dari 71,43 di 2016 menjadi 75,10 pada 2023.

Kemudian ketimpangan atau gini ratio relatif rendah di angka 0,336 pada 2023 yang berada di bawah rata-rata nasional dan Jawa Tengah. Nilai investasi yang masuk ke Sragen juga naik trennya dari Rp1,5 triliun di 2016 naik menjadi Rp2,2 triliun di 2023. Nilai investasi itu hampir setara dengan APBD Sragen 2023 yang mencapai Rp2,3 triliun. Rata-rata lama sekolah juga naik di angka 7,87 dari sebelumnya 7,07. Indikator tersebut untuk mencapai target program wajib belajar sembilan tahun. Masih banyak lagi indikator daerah yang cenderung menunjukkan tren meningkat selama kepemimpinan Bupati Yuni.

“Pembangunan infrastruktur sudah baik di Sragen dengan angka jalan mantap mencapai 87,94%. Perubahan pola kerja di ASN [aparatur sipil negara] ke arah yang lebih baik, pelayanan publik yang kian membaik. Semua itu patut diapresiasi. Yang masih menjadi pekerjaan rumah tinggal jalan desa, jembatan desa, serta jalan/jembatan antardesa karena menjadi bagian wewenang desa,” jelas Yuni, sapaan Bupati Sragen, saat ditemui Esposin, belum lama ini.

Advertisement

Bupati Sragen menjelaskan pembangunan infrastruktur desa yang menelan dana Rp1 miliar-Rp2 miliar tentu berat bagi desa untuk memperbaikinya. Dia melihat persoalan itu menjadi PR yang mesti dilaksanakan oleh pemimpin berikutnya karena masa jabatan Yuni menjabat Bupati akan berakhir pada Desember 2024 ini. Dia juga menyinggung PR pembangunan jembatan penghubung Desa Gilirejo lama ke Gilirejo Baru yang melintasi Waduk Kedung Ombo (WKO) juga harus dituntaskan oleh pemimpin berikutnya.

“Untuk jembatan penghubung Pilang-Butuh [Gedongan] dipastikan selesai di 2024 ini. Jadi memang infrastruktur itu masih menjadi bagian yang pokok,” jelasnya.

Kemudian pengentasan kemiskinan, jelas dia, mengalami penurunan paling signifikan dibandingkan dengan kabupaten lain di Soloraya. Dia menyebut prestasi yang dimiliki Sragen cukup banyak karena perubahan kinerja ASN yang luar biasa. Dia mencontohkan seperti pelayanan publik Sragen menjadi nomor satu, nilai monitoring center for prevention (MCP) Sragen oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga paling tinggi, opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sampai sembilan kali berturut-turut sejak masa kepemimpinan Agus Fatchur Rahman sampai terakhir Yuni menjabat, dan seterusnya.

Advertisement

Selain bicara tentang infrastruktur desa yang masih jadi PR Pemkab Sragen, Yuni juga menyebut deretan prestasi lainnya antara lain meraih Adipura, Kabupaten Layak Anak (KLA) Utama yang menjadi satu-satunya kabupaten pertama di Indonesia; prestasi pembangunan daerah, Innovative Government Award (IGA) nomor tiga, dan seterusnya.

“Seorang pemimpin tentu tidak sempurna. Pasti ada kekurangan. Kami mau menerima kritikan dan saran sepanjang itu [kritik dan saran] membangun, kenapa tidak. Mungkin masih ada yang luput dari perhatian saya dan perhatian teman-teman di OPD, bisa ditindaklanjuti,” jelasnya.

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif