by Kurniawan - Espos.id Solopos - Senin, 18 Januari 2021 - 13:50 WIB
Esposin, SOLO -- Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Solo, Iwan Kurniawan Lukminto, sangat mendukung program vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah. Program itu diyakini dapat memantik menggeliatnya kembali sektor ekonomi atau dunia usaha.
Pernyataan itu disampaikan Iwan saat menjadi narasumber diskusi virtual bertema Outlook Ekonomi Solo 2021; Saatnya Bangkit!, yang digelar Solopos, Senin (18/1/2021) siang.
Kebijakan Karantina Bikin Heboh di Akhir tahun, Gibran: Komunikasi akan Kita Perbaiki
Hadir juga sebagai narasumber diskusi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo; Pengamat Ekonomi FEB UNS, Mulyanto dan Cawali Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Hadir juga sebagai narasumber diskusi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo; Pengamat Ekonomi FEB UNS, Mulyanto dan Cawali Solo, Gibran Rakabuming Raka.
“Kami yakin bila ada perbaikan [kondisi kesehatan masyarakat], sektor ekonomi akan langsung secara otomatis melejit. Namun terkadang antara kesehatan dan ekonomi itu seperti simalakama, mana dulu yang menjadi prioritas. Tapi saya yakin dengan adanya vaksinasi yang sudah beredar akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi di Solo,” ujar dia.
Sebab dengan kondisi dan karakteristiknya, Solo dipastikan tidak bisa berdiri sendiri. Solo harus bersinergi dengan kabupaten sekitar yang memiliki kelebihan dan kekurangan.
Gibran Sebut Vaksinasi Adalah Game Changer di Tengah Pandemi
Iwan juga berpesan kepada Gibran ihwal potensi besar sektor industri di Kota Bengawan maupun Soloraya. Sektor itu menurut dia bisa menjadi poin kunci pengembangan kawasan Soloraya.
Apalagi wilayah Jawa Tengah (Jateng) khususnya Soloraya diproyeksikan menjadi pusat industri Tanah Air. Soloraya mempunyai banyak keunggulan yang diandalkan.
Salah satunya aspek aksesibilitas yang tinggi, infrastruktur memadai dan upah minimum kota/kabupaten (UMK) yang terjankau.
“Soloraya kuat dalam sektor industri. Ini salah satu key point yang bisa ditekankan untuk lebih menekankan dan mengembangkan industri. Soloraya saya harapkan punya visi sama mengembangkan industri,” kata dia.
Iwan juga menekankan pentingnya inovasi dari para pelaku usaha di Solo untuk bisa bertahan dan berkembang di tengah kondisi saat ini.
Sejak terjadinya pandemi Covid-19 bulan Maret-April 2020 menurut Iwan PT Sritex banting setir dari semula memproduksi seragam militer, menjadi memprodusi masker dan alat pelindung diri (APD).
Langgar Aturan PPKM, 86 PKL dan 11 Restoran di Semarang Kena Sanksi
Semua lini produksi PT Sritex diarahkan untuk membuat masker dan APD. Selama pandemi Covid-19 PT Sritex telah memproduksi 60 juta masker dan tiga juta APD.
“Memang pada saat itu saat-saat yang sangat krusial. Di mana kita dibutuhkan keberanian dan inovasi yang dalam arti inovasi material. Sritex punya material dan konveksi. Material sudah cukup aman karena diproduksi sendiri. Ini yang membuat kami bisa banting setir, mengubah lini produksi untuk disesuaikan permintaan masyarakat,” terang dia.