by Candra Mantovani - Espos.id Solopos - Rabu, 21 Juli 2021 - 13:14 WIB
Esposin, KARANGANYAR – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Karanganyar mendukung direalisasikannya vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan (nakes) di Karanganyar. Hal ini bertujuan untuk melindungi keselamatan para nakes saat menangani pasien Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua IDI Karanganyar, Santoso Ari Winarto, ketika dihubungi Espos Selasa (20/7/2021). Dia mengatakan fakta secara nasional terdapat banyak sekali tenaga kesehatan yang gugur karena terpapar Covid-19 saat menangani pasien.
Baca juga: Viral Tukang Servis HP Keliling Jalanan Demi Penuhi Kebutuhan Selama PPKM Darurat
Menurutnya, langkah perlindungan kesehatan untuk para nakes sangat diperlukan salah satunya dengan menambah dosis vaksin Covid-19.
“Memang benar saat ini kondisinya ada banyak dokter gugur karena terpapar Covid-19. Adanya wacana untuk menambah penyuntikan dosis ketiga khusus untuk para nakes dari pemerintah ini untuk kami sendiri sangat mendukungnya. Karena tenaga kesehatan merupakan pihak yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19 dan lebih rentan terpapar,” jelas dia.
Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Bakul Angkringan Klaten Galau
Meskipun begitu, Santoso mengaku IDI Karanganyar belum menerima informasi lebih lanjut terkait realisasi vaksin dosis ketiga untuk nakes. Namun, dia mengatakan IDI Karanganyar akan mengikuti kebijakan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
“Sampai saat ini belum ada informasi terkait penyuntikan vaksinasi ketiga. Kalau tidak salah wacananya pakai moderna yang menurut pakar memiliki tingkat efektivitas sekitar 94%. Jauh lebih bagus dari Sinovac yang hanya 60%. Tapi terkait itu semua kami menunggu saja dari pemerintah kebijakannya bagaimana,” imbuh dia.
Baca juga: Cita Rasa Unik Teh Gambyong Buatan Pengusaha Karanganyar Tembus Berbagai Pulau
Terkait jumlah dokter di bawah payung IDI Karanganyar, Santoso menjelaskan total terdapat 305 anggota. Namun, dia menyoroti saat ini terdapat kendala tidak berimbangnya jumlah nakes dan tempat perawatan dibandingkan kebutuhan masyarakat. Sehingga, komunikasi antara fasyankes dan sukarelawan dinilai penting untuk membantu penanganan.